TEMPO.CO, Vatikan – Paus Fransiskus memerintahkan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua dokumen gereja dari kantor Tahta Suci mengenai skandal yang melibatkan bekas Kardinal Amerika Serikat, Theodore McCarrick.
Baca:
Paus Fransiskus Temui Uskup AS yang Menuntutnya Mundur
Ini merupakan respon pertama Vatikan atas tuduhan yang telah mengguncang gereja Katholik.
“Tahta Suci menyadari, dari pengamatan fakta-fakta dan kejadian yang ada, pilihan-pilihan dibuat pada masa lalu tidak sesuai dengan pendekatan kontemporer mengenai isu-isu ini,” begitu pernyataan Vatikan seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 6 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca:
Paus Francis: Pertemuan Uskup Bahas Pelecehan Seksual
Pernyataan ini, Reuters melansir, seakan menyatakan keputusan-keputusan keliru telah dibuat terkait tindakan MacCarrick pada masa lalu, yang membuatnya berhasil mencapai posisi tinggi gereja Katholik di Amerika Serikat.
Pada Juli 2018, McCarrick menjadi kardinal pertama yang mengundurkan diri dalam nyaris 100 tahun terakhir. Ini terjadi setelah tuduhan mengenai pelecehan seksual oleh McCarrick terhadap seorang remaja berusia 16 tahun pada 50 tahun lalu dinyatakan kredibel dan memiliki dasar.
Investigasi ini terkait dengan berbagai tuduhan bahwa McCarrick, yang muncul sebagai tokoh Katholik di AS, telah terlibat dalam berbagai perilaku seksual menyimpang dengan pria dewasa selama bertahun-tahun.
Baca:
Paus Francis Ingin Dugaan Pelecehan Seks Uskup Amerika Dibuktikan
Para tokoh agama telah mendesak Vatikan untuk menggelar investigasi atau biasa disebut ‘apostolic visitation’ mengenai bagaimana caranya McCarrick bisa terus melaju naik sebagai tokoh di gereja Katholik AS meskipun banyak orang mengetahui perilaku seksual menyimpang yang dilakukannya dengan sejumlah pria.
Media National Catholic Register melansir Paus Fransiskus memerintahkan pemeriksaan menyeluruh terhadap dokumen terkait McCarrick meskipun bekas kardinal itu pernah diperiksa pada September 2017. Saat itu gereja Katholik New York mengusut McCarrick setelah adanya tuduhan dari seorang lelaki yang mengatakan dirinya menjadi korban pelecehan seksual oleh bekas kardinal itu pada 1970an.
Krisis ini, seperti dilansir Reuters, juga dipicu oleh pernyataan tertulis Uskup Agung Carlo Maria Vigano bahwa Paus mengetahui selama bertahun-tahun adanya laporan mengenai perilaku seksual menyimpang oleh McCarrick dengan peserta seminari pria dewasa tapi memilih tidak melakukan tindakan apapun.
Baca:
Vigano mendesak Paus untuk mengundurkan diri bersama sejumlah tokoh aktif gereja. “Vigano menuduh ada daftar panjang pejabat gereja Katholik AS dan Vatikan yang menutup-nutupi kasus McCarrick, 88 tahun, yang pernah menjadi uskup agung di Washington DC,” begitu dilansir Reuters.
Vigano menuding bekas Paus Benedict, yang mengundurkan diri pada 2013, telah memberi McCarrick sanksi terkait perilaku seksual menyimpang yang dilakukannya dan memerintahkan McCarrick untuk pensiun agar bisa berdoa seumur hidup dan menjauh dari kehidupan keagamaan publik.
Menurut Vigano, Paus Fransiskus justru mencabut sanksi itu dan merehabilitasi nama baik McCarrick.
Menurut pejabat Vatikan, McCarrick sebenarnya tetap aktif selama kepemimpinan Paus Benedict meskipun dia seharusnya berada dalam sanksi. Saat itu, McCarrick disebut melakukan perjalanan berulang kali ke Vatikan dan bertemu dengan Benedict.