TEMPO.CO, Washington – Senat Amerika Serikat memilih Brett Kavanaugh sebagai hakim agung setelah melalui voting yang ketat dengan skor 50 – 48 pada Sabtu, 6 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca: Dugaan Pelecehan Seksual, FBI Kontak Teman Kampus Brett
Kavanaugh mendapatkan posisi hakim seumur hidup ini setelah melewati debat berkepanjangan di Senat dan munculnya sejumlah tudingan dia telah melakukan pelecehan seksual saat muda, penyalahgunaan alkohol dan mendapat keistimewaan.
Terpilihnya Kavanaugh memperkuat pengaruh Partai Republik di Mahkamah Agung AS dengan 5 hakim berbanding 4 hakim asal Demokrat dari total 9 hakim. Saat ini, Partai Republik menguasai Gedung Putih, DPR dan Senat.
Baca: Trump Setuju FBI Selidiki Calon Hakim Agung Brett Kavanaugh
Ratusan warga memprotes meminta Kavanaugh tidak dipilih di Gedung Capitol tempat DPR dan Senat bersidang dan Mahkamah Agung. Ada 164 orang ditangkap saat memprotes Kavanaugh di Gedung Capitol.
“Memilih Brett Kavanaugh di depan tuduhan kredibel terkait penyerangan seksual, yang tidak diperiksa secara menyeluruh, dan sikapnya yang partisan, melemahkan legitimasi putusan Mahkamah Agung,” kata Senator Dianne Feinstein dari Partai Demokrat di Twitter seperti dilansir Reuters pada Sabtu, 6 Oktober 2018 waktu setempat.
Baca:
FBI Tanya Teman SMA Brett Kavanaugh, Trump: Dia Tidak Bersalah
Politikus Demokrat mengatakan pernyataan Kavanaugh bahwa dia menjadi korban serangan politik sudah cukup untuk mendiskualifikasinya dari posisi sebagai calon hakim agung.
Soal terpilihnya Kavanaugh dan gencarnya kritik politikus Demokrat ini, pemimpin Partai Republik Mitch McConnell mengatakan terpilihnya calon hakim yang didukung partainya bakal membantu pada pemilihan umum tengah waktu (midterm election), yang akan digelar pada awal November 2018. “Pertarungan memilih hakim ini menyatuhkan Republik,” kata McConnell.
Baca:
India Beli Minyak Iran Meskipun Amerika Serikat Terapkan Sanksi
Sebaliknya, politikus Demokrat berharap kaum perempuan yang marah karena terpilihnya Kavanaugh bakal mencoblos untuk partai itu pada pemilu tengah waktu nanti. Terpilihnya Kavanaugh ini juga membangkitkan gerakan #MeToo di sosial media terkait terungkapnya pelecehan seksual oleh sejumlah tokoh di AS.
Kavanaugh menjalani pembacaan sumpah sebagai hakim agung ke 114 beberapa jam setelah terpilih di Senat, seperti dilansir Foxnews. Ketua Mahkamah Agung, John Roberts, memimpin sumpah yang dilakukan secara tertutup. Istri dan dua putri Kavanaugh hadir. Kavanaugh bakal mulai bersidang sebagai hakim agung Amerika pada Selasa pekan depan.