TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan Distrik Pusat Seoul baru saja menjatuhkan vonis penjara 15 tahun kepada bekas Presiden Korea Selatan, Lee Myung Bak dalam kasus korupsi.
Baca:
Dia terbukti bersalah melakukan korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, dan penggelapan dengan total dana suap yang dikumpulkan mencapai sekitar Rp329 miliar. Lee masih bisa mengajukan banding hingga sepekan ke depan.
Hingga kini, Lee bukan satu-satunya pemimpin dunia yang divonis bersalah dalam kasus korupsi. Berikut nama-nama pemimpin lainnya yang juga terjerat kasus korupsi dari berbagai sumber seperti Korea Herald, Forbes, Reuters:
1. Park Geun-hye
Bekas Presiden Korea Selatan ini juga divonis bersalah dalam kasus korupsi. Pengadilan menjatuhkan hukuman penjara hingga selama 24 tahun setelah dijatuhkan ditengah masa jabatannya oleh desakan publik yang berunjukrasa selama beberapa pekan. Dia juga diketahui menggunakan jasa penasehat spiritual untuk mengumpulkan berbagai sumbangan dari para pengusaha tajir di negeri ginseng itu. Pengadilan memerintahkannya membayar denda sekitar Rp250 miliar atas kerugian negara yang terjadi.
Mantan Presiden Park Geun-hye bersama penyidik dalam berjalan ke Pusat Deteksi Seoul di Uiwang, Provinsi Gyeonggi, 31 Maret 2017. Korea Times
Baca:
2. Donald Tsang
Bekas Kepala Eksekutif Hong Kong berusia 73 tahun ini divonis 12 bulan penjara karena terbukti melakukan tidakan tidak terpuji (misconduct). Dia terbukti melakukan tawar-menawar sewa penthouse dengan konglomerat Bill Wong Chobau dengan imbalan konglomerat itu mendapatkan izin untuk perusahaan radio. Bekas deputinya yaitu Rafael Hui terkena vonis penjara 7,5 tahun karena terbukti bersalah menerima suap dari konglomerat properti Thomas Kwok.
26-inter-DonaldTsang
3. Adrian Nastase
Bekas Perdana Menteri Rumania berusia 63 tahun ini divonis empat tahun penjara karena menerima suap. Dia menjadi PM pertama negara itu yang dipenjara pasca berakhirnya era komunisme.
Baca:
4. Luiz Inacio Lula da Silva
Bekas Presiden Brasil berusia 72 tahun ini divonis penjara selama 12 tahun dengan tuduhan melakukan korupsi. Lula, yang populer, menuding tuntutan hukum ini upaya dari pihak tertentu di Brasil untuk menghalanginya maju kembali sebagai calon Presiden. Pemimpin sayap kiri ini
Mantan Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva, dikawal oleh para pendukungnya saat meninggalkan markas serikat pekerja logam di Sao Bernardo do Campo, Brasil, 7 April 2018. Da Silva berada dalam tahanan polisi setelah bentrokan yang menegangkan dengan pendukung yang mencoba memblokir dia pergi dari sebuah gedung serikat pekerja. (Thiago Bernardes / FramePhoto via AP)