TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mempertanyakan isu hilangnya jurnalis Arab Saudi, Jamal Khashoggi, yang dianggap kritis terhadap Kerajaan.
"Kami memonitor dan mencari informasi mengenai hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi," kata salah seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat pada Rabu, 3 Oktober 2018, seperti dikutip Middle East Monitor.
Baca Juga:
Baca: Dianggap Kritis, Jurnalis Jamal Kashoggi Hilang di Konsulat Saudi
Jamal Kashoggi, jurnalis Arab Saudi. [Middle East Monitor]
Pejabat dari Kementerian Luar Negeri itu menambahkan, sehari setelah rekan jurnalis Khashoggi menyatakan pria tersebut hilang, pihaknya terus mengikuti laporan mengenai keberadaan Kashoggi.
Kabar hilangnya Khashoggi di kantot Konsulat Arab Saudi di Instanbul, Turki, menjadi perhatian dunia dan mengejutkan. Namun demikian, kabar hilangnya Kashoggi dibantah oleh salah seorang pejabat Konsulat. Dia bersikeras bahwa pria tersebut telah meninggalkan kantornya.
"Saya menunggu Khashoggi selama lima jam di depan pintu tidak melihat dia keluar gedung," jelas rekan Khashoggi asal Turki kepada media. Dia menambahkan, "Dia tidak meninggalkan kantor Konsulat."
Baca: HRW Kecam Penahanan Semena-mena Ulama--Aktivis oleh Arab Saudi
Selain Kementerian Luar Negeri AS, keberadaan Khashoggi juga mendapatkan perhatian para jurnalis kenamaan dunia. Christiane Amanpour dari CNN menulis di akun Twitter, "Kami membutuhkan jawaban keberadaan Jamal Kashoggi."
Sementara itu eks Direktur Pemberitaan Al Jazeera, Yasser Abu Hilalah, menulis, "Media internasional sibuk bersamanya. Setiap koran internasional menulis di berita utama tentang dia. Arab Saudi tak perlu membuktikan sedang melakukan praktik kaum begundal termasuk melakukan penculikan, perampokan dan pembunuhan."