Uni Eropa
Ketua Komisi Uni Eropa Jean-Claude Juncker (tengah), menyampaikan pidato State of Union-nya di Parlemen Eropa di Strasbourg, Prancis, Rabu, Sept.12, 2018. (Foto AP / Jean-Francois Badias)
Uni Eropa memberikan bantuan kemanusiaan sebesar 1,5 juta Euro atau sekitar Rp 26 miliar menyusul tingginya jumlah korban dan kerusakan yang disebabkan gempa bumi dan tsunami di Sulawesi, Indonesia.
"Kami bertindak cepat untuk menyalurkan bantuan darurat kepada mereka yang paling terkena dampak di Indonesia. Pendanaan kami akan membantu yang paling rentan dan membantu menyediakan pasokan penting seperti makanan, tempat tinggal, air dan sanitasi serta persediaan medis," tulis pernyataan Komisaris untuk Bantuan Kemanusiaan dan Manajemen Krisis, Christos Stylianides, seperti dilansir dari situs European Civil Protection and Humanitarian Aid Operations, ec.europa.eu, 1 Oktober 2018
Selain itu, Komisi Uni Eropa juga mengirim seorang ahli kemanusiaan ke daerah tersebut untuk membantu mengoordinasikan upaya bantuan Uni Eropa dan telah mengaktifkan layanan pemetaan satelit Copernicus darurat Uni Eropa.
PBB
Koordinator Bantuan Darurat dan Wakil Sekretaris Jenderal untuk Urusan Kemanusiaan PBB, Mark Lowcock, hari ini mengumumkan alokasi US$ 15 juta atau Rp 277 miliar dari Dana Tanggap Darurat Pusat (CERF) untuk menyokong bantuan pemulihan bagi korban gempa di Sulawesi Tengah.
Dilansir dari reliefweb.int, 5 Oktober 2018, dana CERF akan memungkinkan badan-badan PBB dan organisasi-organisasi kemanusiaan mendukung tanggapan yang dipimpin pemerintah di bidang logistik, tempat tinggal, air bersih dan sanitasi, perawatan kesehatan, koordinasi kamp dan manajemen kamp dan layanan perlindungan.
Di Twitter, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, mengatakan dia telah mengikuti kabar bencana dan memeintahkan mobilisasi bantuan, seperti dilaporkan dari news.un.org.
Baca: Gempa Donggala, 6 Pemimpin Dunia Ucapkan Belasungkawa
"PBB memobilisasi untuk upaya penyelamatan dan bantuan yang dipimpin pemerintah sebagaimana diperlukan," kata Guterres.
Tim pencarian dan penyelamatan korban gempa sekarang sudah ada di Sulawesi, untuk kerja sama upaya bantuan termasuk dengan angkatan bersenjata, polisi dan pejabat pemerintah, ungkap Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).