TEMPO.CO, Jeddah – Pemerintah Arab Saudi telah membolehkan perempuan di negara itu mengendarai mobil sendiri selama tiga bulan terakhir ini. Mayoritas perempuan mengaku puas bisa mengendarai mobil sendiri dan tidak mengalami gangguan apapun.
Baca:
“Mereka memuji pemberlakuan undang-undang anti-pelecehan perempuan yang diterapkan berbarengan dengan pencabutan larangan menyetir bagi perempuan. Ini membangun atmosfer aman dan nyaman bagi pengendara perempuan,” begitu dilansir Arab News pada Kamis, 4 Oktober 2018.
“Tidak ada pengendara lelaki yang menganggu saya di jalan. Mereka semua bersikap kooperatif dan mendukung,” kata Sharifa Al-Rajhi, seorang profesor perempuan di bidang statistik di Universitas King Abdul Aziz di Jeddah.
Baca:
“Bagi saya, mengendarai mobil sendiri seperti merasakan kebebasan,” kata dia yang belajar mengendarai mobil di California saat belajar di sebuah kampus. Dia mengaku sempat kaget ketika kembali ke Saudi dan harus membawa sopir saat berpergian. Adakalanya, sopir itu mengambek dan dia harus memohon agar sopir itu mau mengikuti arahannya.
Sharifa menyarankan kaum perempuan Saudi untuk belajar menyetir mobil dengan menggunakan instruktur dan bukannya bantuan dari keluarga atau teman, yang terkadang bersikap kurang sabar.
Baca:
Pengendara perempuan Wassal Al-Dosari dari Kota Damman mengatakan dia menjajal mengendarai mobil sendiri pada 24 Juni 2018, yang merupakan hari pertama perempuan diizinkan mengemudi. “Saya melakukan semuanya sendiri tanpa diganggu siapapun,” kata dia.
Sejumlah perempuan berpose di depan mobil mereka sebelum mengendarainya secara resmi untuk pertama kali di Al Khobar, Arab Saudi, Ahad dinihari, 24 Juni 2018. Perempuan Arab Saudi menyambut bahagia keputusan Kerajaan yang memperbolehkan mereka mengemudikan kendaraan. REUTERS
Menurut Wassal, para pengendara mobil pria bersikap perhatian dan berhati-hati dalam mengendarai mobil ketika dia lewat. “UU Lalu Lintas berkontribusi membuat pengalaman kami mengendarai mobil menjadi tidak hanya aman tapi juga menyenangkan,” kata dia yang berterima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed.
Baca:
Sedangkan Dai AL-Eidi, yang menjadi instruktur mengemudi perempuan, mengatakan dia kembali ke Saudi setelah mengetahui larangan mengemudi bagi perempuan telah dicabut. Dia lalu bekerja sebagai instruktur menyetir mobil.
“Jawaban saya saat ditanya mengapa mau menjadi instruktur adalah mengendarai mobil di negara saya sendiri selalu menjadi impian yang baru-baru ini akhirnya menjadi kenyataan,” kata dia. “Kami perempuan bersemangat untuk membuat negara ini menjadi yang terbaik.”
Baca:
Sedangkan Ghadeer Tayseer Al-Senan, mengaku senang bisa menyetir mobil sendiri. “Kaum perempuan senang bisa menyetir sendiri dan kaum pria menunjukkan perilaku mengendarai secara bertanggung-jawab,” kata dia.
Sebuah insiden dikabarkan terjadi ketika seorang pengemudi lelaki mengancam akan menabrakkan mobilnya ke mobil yang dikendarai seorang perempuan. Kasus ini ditangani petugas setempat, yang menangkap lelaki pengganggu itu.
Media Guardian melansir pemerintah Arab Saudi melakukan reformasi sosial untuk membuat negara yang tadinya dikenal ultrakonservatif menjadi moderat. Ini dilakukan dengan cara mengizinkan perempuan mengemudi hingga dibukanya sejumlah bioskop di berbagai kota.