Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Minyak Iran Kena Sanksi, Arab Saudi - Rusia Genjot Produksi

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam satu sesi forum internasional Russian Energy Week di Moskow, Rusia 3 Oktober 2018. [REUTERS]
Presiden Rusia Vladimir Putin menyampaikan pidato dalam satu sesi forum internasional Russian Energy Week di Moskow, Rusia 3 Oktober 2018. [REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Arab Saudi mencapai kesepakatan pada bulan September untuk meningkatkan produksi minyak untuk meredam kenaikan harga minyak dunia, setelah Amerika Serikat mengeluh tingginya harga minyak dunia akibat sanksi minyak Iran.

Presiden AS Donald Trump telah menyalahkan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk harga minyak mentah yang semakin tinggi dan menyerukan untuk meningkatkan produksi guna menurunkan biaya bahan bakar sebelum pemilihan kongres AS pada 6 November.

Baca: Rekor, Produksi Minyak Amerika Ungguli Arab Saudi, Harga Turun

DIlaporkan Reuters, 4 Oktober 2018, pokok kesepatan adalah bagaimana Rusia dan Arab Saudi memutuskan kebijakan produksi minyak secara bilateral, sebelum berkonsultasi dengan anggota OPEC yang lain.

Sumber terkait mengatakan Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, dan Menteri Energi dari Rusia, Alexander Novak, setuju selama serangkaian pertemuan untuk meningkatkan produksi dari September hingga Desember karena minyak mentah menuju angka US$ 80 (Rp 1,21 juta) per barel, yang sekarang menembus US$ 85 (Rp 1,28) lebih per barel.

Menteri Energi Arab Saudi, Khalid al-Falih, selama upacara pembukaan perdana Komite Pengawasan Menteri OPEC di Aljazair, 23 September 2018. [REUTERS / Ramzi Boudina / File Photo]

"Rusia dan Arab Saudi setuju untuk menambah barel ke pasar secara diam-diam dengan pandangan, langkah ini tidak terlihat seperti mereka bertindak atas perintah Trump untuk memompa lebih banyak minyak," kata salah satu sumber.

Awalnya, kedua negara berharap untuk mengumumkan peningkatan keseluruhan 500.000 barel per hari (bpd) dari OPEC yang dipimpin Arab Saudi dan negara non-OPEC Rusia pada pertemuan para menteri minyak di Aljazair pada akhir September.

Tetapi dengan oposisi dari beberapa di OPEC, termasuk Iran yang terkena sanksi AS, mereka memutuskan untuk menunda keputusan resmi sampai pertemuan penuh OPEC pada Desember.

Baca: Trump Minta Arab Saudi Genjot Produksi Minyak dan Tekan Harga

Eksekutif di perusahaan minyak dan gas terbesar dunia berada di bawah tekanan untuk menambah cadangan dan menghentikan penurunan produksi minyak mentah setelah bertahun-tahun penghematan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sementara produksi minyak Rusia naik menjadi 11,36 juta barel per hari (bph) pada September dan melampaui rekor tertinggi 11,247 juta bph pada Oktober 2016, ungkap Kementerian Energi Rusia, seperti dikutip dari Russia Today. Rekor sebelumnya berfungsi sebagai dasar Rusia untuk kesepakatan dengan OPEC untuk mengurangi produksi.

Peningkatan output minyak Rusia terjadi karena produksi yang lebih tinggi dari Rosneft dan proyek-proyek yang dipimpin asing seperti Sakhalin-1. Berita itu muncul pada saat sanksi AS terhadap Iran akan mulai berlaku pada awal November, dan Teheran kemungkinan akan kehilangan hingga 1,5 juta bpd ekspornya di luar negeri.

Sejak pertemuan di Aljazair, Arab Saudi berencana untuk meningkatkan produksi sekitar 200.000 barel per hari hingga 300.000 barel per hari dari September untuk membantu mengisi kuota yang kosong dari produksi Iran karena sanksi.

Kilang minyak Aramco di dekat Khurais, Riyadh, Saudi Arabia REUTERS/Ali Jarekji

Iran menuduh Arab Saudi dan Rusia melanggar kesepakatan OPEC tentang pengurangan produksi dengan memproduksi lebih banyak minyak mentah, menambahkan bahwa kedua negara itu tidak akan dapat memproduksi minyak yang cukup untuk menutupi penurunan ekspor Iran.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada hari Rabu mengatakan pihaknya dapat meningkatkan produksi sebesar 200.000 hingga 300.000 barel per hari untuk mengatasi kemungkinan kekurangan bahan bakar sementara Falih mengatakan Arab Saudi akan meningkatkan produksi lebih lanjut pada November dari 10,7 juta barel per hari.

Baca: Arab Saudi Jual Saham Perusahaan Minyak Saudi Aramco

"Ekspor minyak mentah Iran jauh lebih rendah dan pelaku pasar prihatin terhadap defisit pasar yang luas pada kuartal ini," kata Giovanni Staunovo, analis di bank Swiss UBS.

"Untuk menutupi kerugian tersebut, Arab Saudi, Rusia dan negara-negara Teluk lainnya meningkatkan produksi minyak, tetapi ini akan menurunkan kapasitas cadangan global minyak ke level terendah selama 10 tahun terakhir," tambahnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

20 jam lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Ini Dua Dampak Konflik Iran-Israel Menurut Asosiasi Pengusaha Indonesia

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo merespons soal imbas konflik Iran-Israel.


Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

1 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Daftar Negara Arab yang Prihatin atas Serangan Iran ke Israel

Sejumlah negara arab menunjukkan keprihatinan pada Israel saat rudal-rudal Iran menyerang negara tersebut.


Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

2 hari lalu

Juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari berbicara kepada media saat militer Israel menunjukkan apa yang mereka katakan sebagai rudal balistik Iran yang mereka ambil dari Laut Mati setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, di pangkalan militer Julis, di Israel selatan 16 April. 2024. REUTERS/Amir Cohen
Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel


Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

2 hari lalu

Ilustrasi haji atau umrah. REUTERS
Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.


Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

2 hari lalu

Pemandangan menunjukkan drone atau rudal berlomba-lomba mencari sasaran di lokasi yang dirahasiakan di Israel utara, awal 14 April 2024. Menurut IDF tentara Israel pada awal 14 April Iran meluncurkan rudal dari wilayahnya menuju wilayah Negara Israel. IDF menyerukan masyarakat untuk waspada dan bertindak sesuai dengan pedoman Home Front Command. EPA-EFE/ATEF SAFADI
Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli


Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

2 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah


Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

3 hari lalu

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan soal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2023 di Menko Perekonomian, Jakarta, Senin, 5 Februari 2024. Airlangga Hartarto mengatakan pertumbuhan ekonomi 2023 mencapai 5,05 persen atau lebih rendah dibandingkan tahun 2022 dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 5,31 persen. TEMPO/Tony Hartawan
Imbas Serangan Iran ke Israel, Pemerintah akan Evaluasi Anggaran Subsidi BBM 2 Bulan ke Depan

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal imbas serangan Iran ke Israel terhadap harga minyak dunia. Ia mengatakan pemerintah akan memonitor kondisi selama dua bulan ke depan sebelum membuat keputusan ihwal anggaran subsidi bahan bakar minyak atau BBM.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

3 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

4 hari lalu

Maria Zakharova, Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia. Sumber: en.wikipedia.org
Moskow Menyindir Israel yang Tak Pernah Mengutuk Serangan Ukraina ke Rusia

Kementerian Luar Negeri Rusia merasa punya kewajiban mengutuk serangan rudal dan drone oleh Iran ke Israel pada Sabtu, 13 April 2024.


Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

4 hari lalu

Ilustrasi emas. Shutterstock
Pakar Ini Sebut Konflik Iran-Israel Tak akan Pengaruhi Harga Emas dan Minyak Berkepanjangan

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut serangan Iran ke Israel tidak berdampak pada pasar Asia hari ini.