Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Politikus Amerika Risau Trump Bantu Arab Saudi Teknologi Nuklir

Reporter

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018.  REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo
Presiden Donald Trump bersama dengan Pangeran Arab Saudi Mohammed bin Salman di Gedung Putih, Washington, 20 Maret 2018. REUTERS/Jonathan Ernst/File Photo
Iklan

TEMPO.CO, Washington – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Partai Demokrat dan Republik Amerika Serikat mengajukan rancangan undang-undang yang meminta pemerintahan Presiden Donald Trump melaporkan rencana detil pemerintah Arab Saudi untuk membangun reaktor nuklir.

Baca: Donald Trump: Raja Salman Tidak Akan Berkuasa Lama Tanpa AS

Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed Bin Salman, seperti dilansir Sputnik, berusaha mengurangi ketergantungan energi negaranya dari minyak bumik. Saudi berencana membangun 16 reaktor nuklir dalam beberapa tahun ke depan.

Anggota DPR Brad Schneider dari Demokrat dan Mark Meadows dari Republik, yang merupakan anggota dari Komisi Luar Negeri DPR AS, mengajukan RUU itu pada pekan lalu.

Baca: 

Trump Minta Arab Saudi Genjot Produksi Minyak dan Tekan Harga

Jika RUU ini disahkan, Trump diharuskan menyerahkan laporan kepada Kongres dalam 180 hari mengenai kepentingan keamanan nasional AS dan sekutu di kawasan Timur Tengah jika Arab Saudi memiliki kemampuan pengayaan bahan bakar nuklir lewat penjualan komersial.

“Ada pendekatan dari pemerintahan AS yang kurang pas mengenai keprihatinan signifikan yang bisa ditimbulkan dari hal ini terhadap sekutu di wilayah ini,” kata Schneider mengenai alasannya mengajukan RUU itu seperti dilansir media Haaretz, Rabu, 3 Oktober 2018.

Baca: 

Trump: Jika Saudi Membayari, Kami Tetap di Suriah

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Schneider, isu nuklir Arab Saudi ini membutuhkan perhatian yang jauh lebih besar dibandingkan saat ini.

Pemerintahan Trump dikabarkan sedang membicarakan soal kemungkinan penjualan reaktor nuklir ke Arab Saudi. Jika AS menolak, Saudi akan membeli reaktor ini dari Cina. Pembahasan soal ini diperkirakan bakal kelar dalam beberapa pekan lagi.

Laporan yang diminta dari pemerintahan Trump adalah mengenai kepastian reaktor nuklir itu untuk kepentingan sipil dan bukan senjata. Dan apa langkah yang dilakukan Saudi untuk memastikan teknologi itu tidak jatuh ke tangan kelompok ekstrimis.

Foto ruang uji coba yang digunakan untuk melakukan eksperimen eksplosif tinggi untuk bom nuklir milik Iran.[Haaretz]

Menurut Schneider, isu nuklir Saudi dan Iran harus dipisahkan meskipun Riyadh merupakan sekutu untuk melawan pengaruh Teheran. “Kita harus mengeluarkan Iran dari Suriah dan memblokir rencana mereka membangun jalur darat ke negara itu. Kita juga harus menyadari risiko terjadinya perlombaan senjata nuklir.”

Baca: Trump Meminta Qatar dan Saudi Segera Berdamai, Ini Alasannya

Schneider mengaku yakin RUU ini bakal mendapat dukungan bipartisan jika pemerintahan Trump menolaknya. “Ada dukungan bipartisan yang kuat terhadap keamanan Israel dan orang-orang menyadari ini bisa menjadi ancaman regional bagi kepentingan kita dan sekutu Israel,” kata dia.

Sedangkan anggota DPR Meadows mengatakan pemerintah Amerika harus berhati-hati mengenai implikasi transfer teknologi nuklir ke negara di Timur Tengah. Ini karena ada organisasi teroris yang berminat mendapat material bahan bakar nuklir dan kondisi tegang di kawasan ini.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

9 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

10 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

11 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

12 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

14 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

18 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

19 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

20 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

1 hari lalu

Peta serangan langsung Iran ke Israel pada 13 April 2024. X.com/@Iej
Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.


Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

1 hari lalu

Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz melaksanakan salat Idul Fitri di Istana Al-Salam di Jeddah, Arab Saudi, 21 April 2023. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
Raja Salman dari Arab Saudi Masuk Rumah Sakit untuk Pemeriksaan Rutin

Raja Salman, 88, terakhir kali dirawat di rumah sakit pada Mei 2022 untuk prosedur kolonoskopi dan tes medis, juga di rumah sakit Jeddah.