TEMPO.CO, Jakarta - Guna mengendalikan perubahan iklim, Denmark akan menghentikan operasi mobil bahan bakar fosil dan menargetkan satu juta mobil ramah lingkungan pada 2030. Namun saat ini hanya ada 9.000 mobil listrik yang melintasi jalan Denmark.
Sebagai bagian dari inisiatif iklim yang akan datang, pemerintah Denmark bermaksud untuk menghentikan mobil diesel dan bensin pada tahun 2030, Radio Denmark melaporkan, seperti dilansir dari Sputniknews, 3 Oktober 2018.
Baca: Skandal Pencucian Uang Danske Bank, Pemerintah Denmark Malu
Langkah ini rupanya masih jauh dari realisasi sebab, jika pemerintah Denmark sedang memulai program dengan mendaftarkan mobil baru yang hanya menggunakan bensin dan diesel tidak akan mungkin lagi hanya satu dekade dari sekarang.
"Dalam dua belas tahun, hanya dua belas tahun, kami akan menutup penjualan mobil diesel dan bensin. Dan dalam 17 tahun, setiap mobil baru di Denmark harus bertenaga listrik atau beberapa model kendaraan nol-emisi lainnya," kata Perdana Menteri Denmark Lars Løkke Rasmussen
"Ini berarti bahwa pada tahun 2030 akan ada lebih dari satu juta mobil hibrida, listrik atau kendaraan "hijau" di Denmark. Ini adalah ambisi besar yang tidak akan mudah dijangkau," tambah Løkke Rasmussen.
Chief Marketing Officer, Merlin Ouboter, dari Swiss Microlino AG mengendarai mobil listrik Microlino di Zurich, Swiss, 16 Agustus 2018. Mobil listrik hasil karya dua bersaudara ini mempunyai mesin motor listrik 20 tenaga kuda. REUTERS/Arnd Wiegmann
Bagaimana persisnya visi Denmark bebas emisi ini akan membuahkan hasil, Løkke Rasmussen tidak tinggal diam, karena pemerintah Denmark bermaksud untuk menyajikan rencana yang lebih rinci minggu depan.
Sebelumnya, Denmark menetapkan tujuan untuk menghentikan sepenuhnya bahan bakar fosil pada tahun 2050. Sebaliknya, Belgia telah berjanji untuk menghentikan mobil diesel pada tahun 2030, sedangkan Jerman, produsen mobil terbesar di Eropa, menyuarakan penghentian untuk mesin pembakaran internal pada tahun 2040. Norwegia, negara penghasil minyak dan gas terbesar di Eropa Barat, mengumumkan akan menghentikan penjualan kendaraan berbahan bakar fosil pada 2025.
Baca: Denmark Denda Turis Turki Mengenakan Burqa
Pekan lalu, Dewan Iklim Denmark merekomendasikan agar negara Skandinavia menghentikan penjualan mobil yang seluruhnya atau sebagian menggunakan solar atau bensin, menyuarakan dukungannya untuk kendaraan listrik.
Menurut peneliti politik konservatif, Mette Abildgaard, pengendara kendaraan bermotor bertanggung jawab atas 19 persen emisi karbon dioksida Denmark, atau 7 juta ton. Pemerintah Denmark, bagaimanapun, berencana untuk menarik proposal mengganti mobil fosil dengan hibrida.
Warga yang melintas melihat mobil listrik yang ditampilkan di Tallinn, Estonia, Rabu, 15 Agustus 2018. Mobil listrik bernama Nobe 100 ini memiliki desain yang unik dengan tampilan klasik. REUTERS/Ints Kalnins
Lebih dari separuh kota Denmark memiliki begitu sedikit mobil listrik sehingga keberadaan mereka tidak benar-benar membuat perbedaan. 30 persen kota tidak memiliki mobil listrik sama sekali, sementara di 27 persen kota lainnya, mobil listrik hanya menyumbang kurang dari 2 persen dari total armada.
Sebaliknya, ibukota Denmark Kopenhagen mencapai tonggak penting pada tahun 2016, karena sepeda melebihi jumlah mobil untuk pertama kalinya dalam sejarahnya.
Baca: 50 Persen Pemuda Denmark Tidak Cocok Masuk Militer, Kenapa?
Pasar untuk mobil listrik murni telah berkembang lamban. Pada akhir paruh pertama tahun 2018, hanya 524 mobil listrik yang terdaftar di Denmark, yang menempatkan negara itu ke-14 di Uni Eropa dalam hal proporsi kendaraan listrik, di samping negara-negara seperti Latvia, Rumania, dan Slovakia.
Hingga hari ini, ada lebih dari 9.000 mobil listrik di Denmark. Secara total, lebih dari 3 juta mobil melintasi jalanan Denmark pada 2018, di mana 2,5 juta adalah mobil pribadi.
