TEMPO.CO, Jakarta - FBI telah berbicara dengan teman sekolah calon hakim AS yang ditunjuk Trump, Brett Kavanaugh, beberapa hari setelah Trump setuju untuk penyelidikan dugaan pelecehan seksual Kavanaugh. FBI telah menghubungi Mark Judge, teman SMA Kavanaugh
Profesor Universitas, Christine Blasey Ford mengatakan, Mark Judge adalah saksi ketika Kavanaugh diduga melakukan pelecehan seksual terhadapnya di sebuah pesta pada 1982 ketika mereka menjadi mahasiswa sekolah menengah di Maryland, seperti dilaporkan Reuters, 3 Oktober 2018.
Baca: Penasehat Presiden AS, Conway: Saya Korban Pelecehan Seksual
Namun Judge membantah tuduhan Ford. Kavanaugh juga membantah tuduhan tersebut dan tuduhan dua perempuan lain, sementara Kavanaugh menuduh tuduhan ini adalah serangan politik Demokrat.
Christine Blasey Ford memberi kesaksian di hadapan Komite Kehakiman Senat, Kamis, 27 September 2018 di Washington. (Win McNamee / Pool Image melalui AP)
Mark Judge telah menulis beberapa buku, termasuk salah satu berjudul "Wasted: Tales of a Gen X Drunk" dan yang lain berjudul "God and Man at Georgetown Prep: Bagaimana Saya Menjadi Orang Katolik Meskipun 20 Tahun Sekolah Katolik".
Dia dan Kavanaugh adalah teman sekelas di Georgetown Preparatory School, sekolah swasta elit di luar Washington.
Baca: Dugaan Pelecehan Seksual, FBI Kontak Teman Kampus Brett Kavanaugh
Sementara Chad Ludington, teman sekelas Brett Kavanaugh di Yale University mengatakan dalam sebuah pernyataan media bahwa Kavanaugh tidak jujur selama kesaksian Senat pekan lalu tentang masalah minum dan bahwa Kavanaugh adalah pemabuk berat selama di Yale dan bersikap agresif ketika mabuk.
Anggota Komite Kehakiman Senat AS mendukung nominasi Kavanaugh tetapi suara Senat untuk menerima Kavanaugh ditunda selama seminggu setelah Presiden Donald Trump sepakat pada tuntutan anggota moderat dari Partai Republik untuk penyelidikan FBI.
Calon Hakim Agung AS, Brett Kavanaugh, memberi kesaksian di depan sidang Komite Kehakiman Senat untuk Kavanaugh di Capitol Hill di Washington, AS, 27 September 2018.[ REUTERS / Jim Bourg]
Sementara Presiden Donald Trump mengatakan dugaan pelecehan seksual terhadap atas Brett Kavanaugh menunjukkan bahwa ini adalah masa ketika pria muda di Amerika sekarang bisa dianggap bersalah meskipun nyatanya tidak bersalah.
Lima hari setelah sidang Senat, seorang profesor universitas, Christine Blasey Ford, merinci tuduhan penyerangan seksualnya yang dilakukan Kavanaugh, namun Trump menyatakan tuduhan itu palsu.
"Seluruh hidup saya, saya telah mendengar Anda tidak bersalah sampai benar-benar terbukti bersalah. Tetapi sekarang, Anda bersalah sampai terbukti tidak bersalah. Itu adalah standar yang sangat, sangat sulit," kata Trump.
Baca: Trump Setuju FBI Selidiki Calon Hakim Agung Brett Kavanaugh
"Yah, saya mengatakan bahwa itu adalah waktu yang sangat menakutkan bagi pria muda di Amerika ketika Anda dapat bersalah atas sesuatu yang mungkin tidak bersalah," tambahnya.
Pertarungan atas nominasi Brett Kavanaugh, untuk jabatan hakim agung AS seumur hidup di pengadilan tinggi AS diwarnai maraknya gerakan #MeToo yang memerangi pelecehan seksual dan telah menjatuhkan tokoh terkemuka.