TEMPO.CO, Jakarta - Penasihat Presiden Amerika Serikat, Kelleyanne Conway mengaku dirinya korban pelecehan seksual dan berempati kepada para korban. Ia menegaskan, perempuan yang bertahan dari pengalaman buruk tersebut harus didengarkan.
“Saya korban pelecehan seksual, dan terus terang saya merasa sangat empatik untuk korban kekerasan seksual, pelecehan seksual dan perkosaan,” kata Conway seperti dikutip dari Reuters, Senin, 1 Oktober 2018.
Baca: Siapa Conway, Wanita yang Dirindukan Presiden Trump?
Conway mengungkapkan pengalaman dirinya sebagai korban kekerasan seksual kepada wartawan untuk menanggapi tuduhan pelecehan seksual yang diduga dilakukan calon hakim agung Amerika Serikat pilihan presiden Donald Trump, Brett Kavanaugh.
Namun Conway tidak menyebut siapa dan bagaimana pelecehan seksual terjadi. Gedung Putih juga belum bereaksi dengan pengakuan Conway.
Baca: Kavanaugh, Calon Hakim Agung AS Dihadang Kasus Pelecehan Seksual
Conway mengatakan kemarahan banyak korban tidak tepat dengan menuding Republikan sebagai pendukung Kavanaugh. karena mereka itu menentang pelaku pelecehan seksual.
“Ini bukan pertemuan gerakan #MeToo, ini politik partisan,” ujarnya.
Selama 12 bulan terakhir, hashtag MeToo di sosial media telah menjadi tempat berbagi cerita tentang pelecehan seksual. Menjadikan karir seorang tokoh-tokoh hiburan, politik dan keuangan hancur dan menghadapi tuduhan pelanggaran seksual.
Baca: Dugaan Pelecehan Seksual, FBI Kontak Teman Kampus Brett Kavanaugh
Kavanaugh dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang wanita saat berpesta di masa sekolah menengahnya pada musim panas 1980 an, juga melakukan serangan seksual kepada dua wanita lainnya. Salah satu korban, Christine Blasey Ford, merincikan tuduhan pelecehan seksual oleh Kavanaugh saat memberikan kesaksian di hadapan Senat.
REUTERS | AQIB SOFWANDI