TEMPO.CO, Jakarta - Wabah nyamuk mulai menyerang sejumlah wilayah North Carolina, Amerika Serikat usai diterjang badai Florence.
Badai Florence menyebabkan banjir dan genangan air di banyak wilayah negara bagian, dan genangan air ini menciptakan tempat berkembang biak bagi "Gallinippers" sejenis nyamuk yang bisa tiga kali lebih besar dari ukuran nyamuk biasa.
Baca: Pendeta Ini Ajak Pengikutnya Berdoa Usir Topan Florence dari AS
Dilansir dari Newsweek, 30 September 2018, seorang warga setempat, Cassie Vadovsky, mengatakan bahwa dia diserang oleh segerombolan nyamuk ketika dia kembali ke rumah bersama putrinya yang berumur empat tahun pada Selasa lalu.
"Saya pikir mobil saya mengganggu mereka. Saya menunggu mereka untuk tenang sebelum saya membawa anak-anak dan berlari ke dalam rumah," kata Cassie.
Ribuan bangkai ikan menagmbang di tepi Danau Greenfield setelah badai Florence melanda North Carolina, Ahad, 23 September 2018. Matt Born/The Star-News via AP
Ahli entomologi NOrth Carolina State University (NCSU) Michael Waldvogel mengatakan pada WITN bahwa jentik nyamuk memakan hewan air sebesar kecebong dan betinanya tumbuh untuk menghisap darah manusia atau mamalia lain.
Dari 61 spesies nyamuk di North Carolina, profesor entomologi NCSU, Michael Reiskind, mengatakan bahwa 15 hingga 20 spesies akan sangat responsif terhadap banjir, menyebabkan nyamuk besar mengerumuni penduduk. Setelah banjir terjadi, telur menetas dan pertumbuhan populasi yang cepat terjadi.
Reiskind juga mengatakan bahwa satu atau dua lapis pakaian katun mungkin tidak menghentikan gigitan nyamuk. Karena ukuran tubuh nyamuk yang besar, penduduk bahkan mengira nyamuk ini hanya segerombolan lebah.
Nyamuk Gallinippers [Heavy.com]
Menanggapi serangan nyamuk, Gubernur North Carolina, Roy Cooper menganggarkan US$ 4 juta untuk mendanai upaya pengendalian nyamuk. Dalam siaran pers, Cooper mendaftarkan 27 daerah yang paling terdampak, yang akan menerima bantuan.
Metode penyemprotan akan bervariasi dari setiap daerah, dengan beberapa melakukan penyemprotan udara sementara yang lain menggunakan truk besar yang berkeliling di jalan.
Baca: 3 Fakta Topan Florence yang Hantam Amerika Serikat
Para ahli nyamuk percaya bahwa ketika cuaca negara semakin dingin, wabah nyamuk akan mereda.
Meskipun ukuran nyamuk jauh lebih besar, Reiskind mengatakan nyamuk jenis ini tidak menimbulkan lebih banyak ancaman terhadap manusia daripada nyamuk berukuran biasa.
"Mereka bukan nyamuk yang terpapar radioaktif atau dimodifikasi secara genetis atau beberapa spesies eksotis, ini hanya wabah setelah terjangan badai Florence," papar Reiskind.