TEMPO.CO, Hawaii – Sebuah studi ilmiah melakukan terobosan dengan menyatakan pondasi dasar kehidupan di Planet Bumi berasal dari luar angkasa. Elemen yang menjadi pondasi molekul organik ini membentuk menjadi mahluk hidup.
Baca:
Pernyataan ini dilontarkan para peneliti dari University of Hawaii di Manoa dan koleganya dari Prancis dan Taiwan.
“Dua zat kimia utama fosfat dan disphoric acid yang membentuk khromosom membawa informasi genetika kita dan di bawa dari jarak miliaran kilometer jauhnya dari planet Bumi oleh penjelajah luar angkasa seperti asteroid atau komet,” begitu dilansir Sputnik News, Sabtu, 29 September 2018.
Baca:
Para peneliti mencoba melakukan rekonstruksi ulang dengan menggunakan sebuah ruang hampa udara yang didinginkan hingga suhunya mencapai mendekati nol. Ini dilakukan untuk mensimulasi butiran es antarbintang yang diselimuti karbon dioksida, air dan phosphine.
Ketika zat ini terkena radiasi cahaya, butiran-butiran itu membentuk fosfat dan disphosphoric acid. “Di bumi, phospine itu berbahaya bagi mahluk hidup,” kata Andrew Turner dari University of Hawaii.
Baca:
Para ilmuwan ini menyatakan zat phosphorus oxoacid ini dalam dilacak hingga ke medium antarbintang, yang mengisi luar angkasa. Zat ini dikirim ke bumi lewat komet atau meteorit.
“Karena komet mengandung sebagian peninggalan material dari protoplanet yang membentuk tata surya kita, komponen ini bisa dilacak balik ke medium antarbintang yang banyak mengnadung phosphine,” kata Cornelia Meinert dari University of Nice di Prancis.
Asal usul manusia di muka bumi menjadi salah satu topik besar yang menarik perhatian para ilmuwan hingga kalangan agamawan. Menurut situs University of Hawaii, para ilmuwan menerbitkan hasil penelitiannya dengan judul “An Interstellar Systhesis of Phosphorus Oxoacids”, yang ditulis oleh Andrew Turner dari University of Hawaii dan Profesor bidang kimia Ralf Kaiser.