TEMPO.CO, Jakarta - Polisi menggerebek salah satu rumah sewaan seorang miliarder dan tuan tanah nakal yang menyewakan tiga kamar tidur kotor kepada sekitar 20 pekerja bangunan asal Romania di London.
Patanchaly Ananda-Mohanadas adalah pemilik properti kotor di Kingsbury, London utara, yang menghasilkan 1.000 Pondsterling atau Rp 19 juta per minggu pendapatan sewa sebelum diserbu oleh polisi, seperti dilansir dari Dailymail.co.uk, 29 September 2018.
Baca: Mahasiswa India Sewa Rumah Mewah, Asisten, Chef di Inggris
Mohanadas mengatakan dia tidak tahu tentang penggerebekan oleh polisi, dan mengaku baru mendengarnya karena dia sempat ada di sana jam 10 pagi.
Mohanadas, ayah tiga anak, tertawa ketika dia melihat foto-foto kondisi jorok di dalam rumah yang ia sewakan.
Patanchaly Ananda-Mohanadas adalah pengusaha kaya yang memiliki rumah tiga kamar tidur kotor yang membiarkan ditinggali sekitar 20 orang pekerja bangunan asal Romania.[Dailymail.co.uk]
Mohanadas tinggal di sebuah rumah modern seharga 500 ribu Poundsterling atau rp 9,7 miliar di sebuah jalan buntu yang tenang di Letchworth, Hertfordshire, dengan taman pribadi ke belakang dan sebuah mobil Toyota Rav 4 putih bersih yang diparkir di jalan masuk di depan properti.
Polisi menggerebek rumah sewaan di London utara dan menemukan penyewa yang hidup dalam kondisi memprihatinkan. Mereka menemukan makanan yang membusuk berserakan di lantai dapur dan ruang kerja, kamar mandi kotor dan pintu beberapa kamar rusak.
Dewan Distrik Brent menggambarkan rumah sewaan ini sebagai salah satu yang terburuk yang pernah mereka lihat.
Polisi menggerebek kediaman pengusaha kaya Patanchaly Ananda-Mohanadas yang memberikan kamar sempit ditinggali sekitar 20 orang pekerja bangunan asal Romania.[Dailymail.co.uk]
Tetangga di sana mengatakan mereka mengeluh kepada dewan selama enam bulan sebelum polisi akhirnya mengambil tindakan terhadap para penyewa, yang masing-masing membayar antara 30 hingga 50 Poundsterling (Rp 600 ribu - 1 juta) per minggu untuk tinggal di sana.
Karson Mepani, yang menjalankan agen koran lokal, mengeluh bahwa dia dan istrinya Manbai sering mendengar musik keras pada larut malam, dan sisa makanan terlempar di pagar kebun mereka.
"Tetangga lainnya telah mengeluh kepada agen dan dewan membiarkan selama beberapa bulan sekarang. Kami sudah mengeluh ke dewan lokal, Brent Borough Council," kata Mepani.
Ini adalah penampakan di dalam rumah yang penuh sesak di Brent, London barat utara di mana seorang tuan tanah nakal menyewakan tiga kamar tidurnya kepada 20 pekerja dengan biaya 1.000 poundsterling atau Rp 19 juta per minggu.[Dailymail.co.uk]
"Ada sekitar 20 pria muda Rumania yang tinggal di sana. Mereka bekerja sebagai tukang bangunan karena mereka dijemput dengan van setiap pagi. Kami jarang melihat mereka," kata istri Mepani.
"Mereka kadang membuang sisa makanan di pagar taman belakang kami dan menggantung pakaian di jemuran di mana-mana," lanjut istri Mepani.
David Dragan, 34, seorang pekerja bangunan asal Romania mengatakan ia membayar 80 Poundsterling atau Rp 1 juta seminggu untuk tinggal di rumah, tetapi tidak memiliki kontak dengan pemilik tanah.
Petugas menemukan kasur di setiap kamar selain dapur dan kamar mandi rumah penguasaha Patanchaly Ananda-Mohanadas. Dapur memiliki sisa makanan berserakan di seluruh meja.[Dailymail.co.uk]
"Polisi masuk ke rumah kami kemarin. Saya tidak peduli dengan kondisi di sana. Saya akan pindah setelah semua yang terjadi. Saya tidak ingin mengatakannya lagi," kata penyewa tersebut.
Seorang juru bicara untuk Dewan Brent mengatakan rumah sewaab itu adalah salah satu yang terburuk dan dengan penanganan kesehatan dan kebersihan yang melanggar prosedur.
Kamar mandi adalah satu-satunya ruangan yang tidak memiliki tempat tidur [Dailymail.co.uk]
Anggota Dewan Eleanor Southwood, anggota kabinet untuk reformasi perumahan dan kesejahteraan, mengatakan dewan kebijakan toleransi nol terhadap tuan tanah yang mengeksploitasi penyewa dengan menempatkan mereka dalam kondisi yang kumuh.
Baca: Miliarder di Inggris 'Ciptakan' Cucu dari Sperma Jasad Anaknya
"Kami di sini untuk membantu penyewa rumah melawan balik melawan pengusaha nakal dengan membawa mereka ke pengadilan," kata anggota dewan distrik Brent, London Utara.