TEMPO.CO, Jakarta - Hak cipta sebuah buku yang bercerita tentang pusaran korupsi dalam skandal 1MDB dibeli oleh produser film box office Crazy Rich Asians. Tom Wright dan Bradley Hope menulis buku Billion Dollar Whale, yang bercerita mengenai bagaimana pengusaha muda, Low Taek Jho atau Jho Low, dituduh telah memindahkan uang miliaran dollar Amerika Serikat dari lembaga investasi milik pemerintah 1MDB.
“Kami mengumumkan Ivanhoe Pictures, yang memproduksi Crazy Rich Asians, akan memuat film berdasarkan buku ini. Jadi kami sangat gembira sekali,” kata Wright, seperti di kutip dari channelnewsasia.com, Jumat, 28 September 2018.
Baca:Peristiwa Bom Sarinah Difilmkan, Eugene Panji Riset 1,5 Tahun
Pebisnis Malaysia Low Taek Jho atau yang dikenal Jho Low dan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. nst.com.my
Baca: Kisah Kakek Buyut Maruf Amin Akan Difilmkan
Baca Juga:
Hak cipta dari buku ini dibeli oleh SK Global, sebuah perusahaan merger antara Ivanhoe Pictures dan Sidney Kimmel Entertainment pada 2017. Hampir mirip dengan keadaan di dunia nyata, buku Billion Dollar Whale mengisahkan rangkaian tuduhan pencucian uang melalui transaksi yang rumit dan perusahaan-perusahaan cangkang. Di buku ini juga disebut ada ratusan dollar Amerika Serikat masuk ke kantung mantan Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak.
“Pada buku yang kami tulis, Najib masih berkuasa di Malaysia. Namun kami pun terkejut ketika pemilu Mei 2018, dia kalah. Akhir kisah di buku ini awalnya menceritakan Najib menemui Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, di Gedung Putih. Dalam pertemuan itu, Najib berusaha menggunakan pengaruhnya agar Kementerian Kehakiman Amerika Serikat tidak melanjutkan kasus hukum skandal 1MDB. Namun, kami akhirnya menulis ulang buku pada bagian akhirnya setelah pemilu Mei 2018 dan menulis Najib dijebloskan ke penjara,” kata Wright.
Wright mengaku cukup terkejut karena awalnya pembuatan buku ini ditujukan bagi masyarakat Malaysia dengan pembelian di Singapura. Namun dia tak menduga bukunya itu bakal dipublikasikan pula di Malaysia.
Skandal 1 MDB terbongkar pada 2015. Dampak dari tindak korupsi ini, koalisi Barisan Nasional yang mengusung Najib, kalah dalam pemilu Mei 2018 setelah berkuasa di pemerintahan selama 61 tahun.