TEMPO.CO, Jakarta - Anggota parlemen Guatemala dikritik setelah mereka menolak kedatangan band metal asal Swedia memasuki negara itu.
Parlemen beralasan band metal tersebut adalah penganut ajaran setanisme. Keputusan kongres yang melarang siapa pun yang terlibat dengan kelompok yang dikenal sebagai Marduk disetujui pada Rabu oleh 87 hingga 13 suara, seperti dilaporkan Associated Press, 28 September 2018.
Baca: Pemuja Setan Satanic Temple Tuntut Patung Baphomet Berdiri di AS
Anggota parlemen independen Oliverio Rodas mengatakan musik band itu ofensif terhadap moralitas orang-orang Kristen Guatemala.
Marduk [MetalSucks]
Tapi anggota parlemen oposisi Eva Monte Bac berpendapat bahwa larangan itu melanggar konstitusi dan menuduh rekan-rekannya sebagai orang munafik. Dia bertanya mengapa tidak melarang musik reggaeton dengan lirik misoginis atau narco-ballads yang memuliakan pengedar narkoba.
Marduk terdiri dari Mortus (Vokalis), Morgan (Gitar) Devo (Bass), Widigs (Drum). Dilansir dari etc.se, berdiri selama 28 tahun, Marduk adalah salah satu band ternama dalam genre black metal yang sering membawakan musik bertema darah, kematian dan satanisme. Tahun ini mereka melakukan tur ke Eropa dan Amerika Latin.
Baca: Gangster Bertopeng Rusak dan Bakar 87 Mobil di Swedia
Selain dituduh sebagai Setanis, band ini juga dipenuhi dengan referensi pro Nazi Jerman. Band ini bahkan telah merilis lagu yang diberi nama perwira SS dan divisi Panzer Jerman. Selain itu, pendiri band dan gitaris Morgan Håkansson, menjalankan bisnis Marduk melalui perusahaan "Wolfsschanze", diambil dari nama bunker Adolf Hitler.
Marduk [Swedish Metal]
Ketika band melakukan tur Amerika Serikat tahun lalu, rumor tentang koneksi Nazi band tersebut menyebabkan protes besar sebelum pertunjukan dilangsungkan, dan konser di Oakland dibatalkan karena takut akan kerusuhan.
Baca: Gang Pemuja Setan Rusia Bunuh Empat Remaja
Band ini juga diketahui sebagai pendukung Northern Resistance Movement (NMR), sebuah gerakan politik ultranasionalis Eropa. Pada 16 Mei 2016, sang drummer Fredrik Widigs memesan 100 stiker propaganda dari toko online NMR. Wiggs juga membeli manifesto partai politik NMR serta dua buku lainnya dengan konten nazi dan antisemitic.
Menurut situs web band tersebut, band didirikan pada tahun 1990 dengan tujuan untuk "menciptakan tindakan yang paling kejam dan menghujat yang pernah ada". Band metal Swedia ini seharusnya tampil di Guatemala pada 11 Oktober mendatang.