TEMPO.CO, Jakarta - Dalam pidatonya di Sidang Umum PBB, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menuduh Iran tidak dapat dipercaya dan menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan internasional dengan menunjukan bukti program nuklir Iran.
Benjamin Netanyahu menantang para inspektur nuklir AS untuk memeriksa gudang atom rahasia baru di dekat Teheran selama pidatonya, seperti dilaporkan Associated Press, 28 September 2018.
Baca: Iran Balas Penghinaan Donald Trump di Sidang Umum PBB
Sambil memamerkan peta dan foto, Netanyahu mengatakan Iran menyembunyikan sejumlah besar peralatan dan material di sebuah fasilitas dekat tempat pembersihan karpet di distrik Turquzabad. Dia mengatakan para pejabat Iran membersihkan beberapa bahan radioaktif dalam beberapa pekan terakhir dan diam-diam merilisnya di sekitar Teheran.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, AS, Kamis, 27 September 2018. (AP Photo / Craig Ruttle)
"Anda harus bertanya pada diri sendiri: Mengapa Iran menyimpan arsip atom rahasia dan gudang atom rahasia?" Tanyanya. "Apa yang disembunyikan Iran, Israel akan temukan."
Dia mengatakan Israel berbagi informasi dengan pengawas atom PBB, Badan Energi Atom Internasional, dan mendesak IAEA untuk memeriksa lokasi. Dia menyebut badan atom dunia tidak melakukan tindakan yang cukup untuk menekan Iran dari pengungkapan Israel, dan mulai meragukan kredibilitas badan tersebut. IAEA belum berkomentar terkait pernyataan Netanyahu ini.
Baca: 8 Ulah Pemimpin Dunia yang Mengejutkan di Majelis Umum PBB
Netanyahu tidak mengatakan apa materi yang disebut dan tidak jelas apakah presentasinya memberikan bukti bahwa Iran telah melanggar kesepakatan nuklir 2015.
Kesepakatan nuklir disusun setelah bertahun-tahun sanksi negara Barat atas program atom Iran yang diperdebatkan. Kesepakatan itu akan membuat Iran secara drastis membatasi pengayaan uraniumnya sebagai imbalan pencabutan sanksi. Iran telah lama membantah mengembangkan senjata atom.
Presiden Iran Hassan Rouhani (kir), bertemu dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di sela sidang Majelis Umum PBB ke-73, di New York, AS, Rabu, 26 September 2018. (AP Photo / Jason DeCrow)
Pada 1990-an, Iran memperluas program nuklirnya dan "mungkin telah menerima informasi desain" untuk sebuah bom dan meneliti detonator eksplosif, menurut IAEA. Pada 2002, dinas intelijen Barat dan kelompok oposisi Iran mengungkap situs nuklir rahasia di kota Natanz. IAEA mengatakan ada bukti "tidak dapat dipercaya" tentang Iran yang mencari alat peledak nuklir setelah 2009.
Sementara Iran menanggapi pernyataan Netanyahu di majelis Umum PBB. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, menyebut dunia akan menertawakan tuduhan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu soal gudang atom rahasia di Teheran dalam pidato di PBB pada Kamis, 27 September.
Baca: BTS Gugup Bicara di Majelis Umum PBB, Simak Cara Menanganinya
"Dunia hanya akan tertawa keras atas ucapan yang salah, tidak bermakna dan tidak perlu ini," kata Qassemi, seperti dikutip Reuters.
Pada 2012, Benjamin Netanyahu juga menunjukan peraga foto sebuah bom kartun di Majelis Umum PBB. Di depan Majelis PBB, Benjamin Netanyahu menunjukan papan poster sebuah bom kartun saat mendiskusikan program nuklir Iran.
