2. Sepenuhnya Beroperasi Otomatis
Sistem Pertahanan Anti-udara Rusia S-300 [Donat Sorokin/TASS]
Operasi S-300 sepenuhnya otomatis dan sistem ini mampu melacak dan menghancurkan beberapa target udara secara bersamaan. S-300 juga dapat dengan mudah dan cepat mengubah posisi tembak untuk menghindari sasaran dalam serangan balasan musuh.
Ekspor varian S-300 memiliki kompatibilitas dengan sistem Rusia asli yang terbatas, tetapi Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pihaknya berencana untuk mengintegrasikan pertahanan udara Suriah dengan aset Rusia di Suriah. Ini akan memungkinkan identifikasi teman atau musuh pesawat Rusia yang terbang di atas Suriah, tetapi dapat memungkinkan militer Suriah untuk menggunakan data dari stasiun radar Rusia untuk melibatkan target musuh.
3. Kamuflase dan Perlindungan Lebih Baik
Sistem Pertahanan Anti-udara Rusia S-300 [Dmitriy Rogulin/ITAR-TASS]
Agar tidak terlihat oleh musuh, peluncur dan kendaraan tambahan S-300 menggunakan berbagai kamuflase, seperti jaring kamuflase serbaguna. Peluncur juga biasanya ditempatkan di parit. Meskipun terlihat seperti solusi berteknologi rendah, ia melindungi sistem dari proyektil dan ledakan di dekatnya.
Selain itu, baterai S-300 mungkin dilengkapi dengan perangkat khusus, yang mendeteksi rudal anti-radar yang masuk dan mematikan stasiun radar S-300 saat mengerahkan umpan dan pengacau radar.
4. Dipersenjatai Rudal Tangguh
Sistem pertahanan udara S-300 meluncurkan rudal selama International Army Games 2016 di Ashuluk, di luar Astrakhan, Rusia, 7 Agustus 2016. [REUTERS / Maxim Shemetov]
S-300 menggunakan berbagai rudal jarak menengah hingga jauh untuk mencapai target udara. Sebagian besar varian membawa hulu ledak fragmentasi 130 kilogram hingga 150 kilogram dengan semi-active homing systems atau sistem rudal kendali. Tapi ada juga varian yang lebih ringan dengan hulu ledak 24 kilogram, dengan kemampuan rudal kendali dan super manuver.
Baca: Penembakan Pesawat Rusia, Israel Dituding Sembrono dan Kriminal
Meskipun bukan yang terbaru dari jenisnya, S-300 Rusia yang dikirim ke Suriah dianggap sebagai sistem peluncur rudal anti-udara yang sangat baik mengingat dipasang dengan anti-radar pengacau elektronik.