TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Venezuela menuduh diplomat tiga negara Amerika Latin mempunyai peran dalam upaya untuk membunuh Presiden Nicolas Maduro.
Staf kedutaan dari Kolombia, Cile dan Meksiko yang bekerja di Caracas memberikan dukungan atau bersedia membantu mereka yang melakukan serangan, kata Menteri Komunikasi dan Informasi Venezuela, Jorge Rodriguez, seperti dilaporkan Associated Press, 25 September 2018.
Baca: Rakyat Venezuela Kelaparan, Maduro Makan Steak di Restoran Mewah
"Kami siap untuk menyampaikan pengakuan yang dibuat oleh para tahanan kepada para menteri luar negeri Kolombia, Chile dan Meksiko," kata Rodriguez, yang mendesak negara-negara tersebut menyelidiki peran apa pun yang mungkin dimiliki para diplomat mereka.
Foto yang diambil dari video yang dirilis Venezolana de Television, Presiden Nicolas Maduro (tengah) tengah menyampaikan pidato saat istrinya Cilia Flores mendongak setelah terkejut melihat ledakan di langit, di Caracas, Venezuela, Sabtu, 4 Agustus 2018.[Venezolana de Television melalui AP]
Dua drone bermuatan bahan peledak meledak ketika Nicolas Maduro berpidato di sebuah upacara militer pada 4 Agustus 2018. Pemerintah Venezuela mengatakan insiden itu merupakan upaya untuk membunuh Nicolas Maduro.
Baca: Ancam Serang Venezuela, Sekjen OAS Mau Gulingkan Nicolas Maduro
Para pejabat pada hari Minggu mengumumkan penangkapan tiga tersangka baru, menambah lebih dari belasan yang sudah dipenjara, termasuk seorang anggota parlemen oposisi. Para pejabat juga berusaha menangkap anggota parlemen oposisi Venezuela, Julio Borges, yang tinggal di tempat pengasingan di Kolombia. Namun Kolombia menolak mengekstradisi Borges.
Kolombia, Chile, dan Meksiko menolak tuduhan yang disampaikan pemerintah Venezuela.
Dalam foto yang dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China, personel keamanan mengamankan Presiden Venezuela Nicolas Maduro selama serangan drone ketika dia berpidato di Caracas, Venezuela, Sabtu, 4 Agustus 2018.[Xinhua via AP]
"Chile menolak tuduhan pemerintah Venezuela yang tidak memiliki kredibilitas demi mengalihkan perhatian dari situasi kemanusiaan yang sangat serius di negara itu," kata Menteri Luar Negeri Chile Roberto Ampuero, dikutip dari Reuters.
Kementerian luar negeri Meksiko mengatakan pihaknya meminta kehadiran duta besar Venezuela untuk Meksiko, Maria Lourdes Urbaneja, untuk menyerahkan sebuah surat yang menolak tuduhan tak berdasar pemerintahnya.
Baca: Krisis Venezuela, Nicolas Maduro Investasi Emas
"Para diplomat Meksiko selalu bertindak sesuai dengan hukum internasional dan Konvensi Wina," kata kementerian luar negeri Meksiko.
"Kedutaan Kolombia dan 15 konsulat yang terakreditasi di negara tetangga tidak memiliki kepentingan lain selain bekerja dalam koordinasi untuk bantuan dan perlindungan warga negara kita," kata pernyataan resmi pemerintah Kolombia dan menambahkan kekhawatiran bahwa pernyataan rezim Nicolas Maduro mengancam keamanan diplomatnya di Venezuela.