TEMPO.CO, Jakarta - Perempuan Kurdi eks anggota parlemen, Sarwa Abdul-Wahid, menyatakan mencalonkan diri menjadi Presiden Republik Irak, Ahad 23 September 2018.
"Saya mengumumkan pencalonan diri saya menduduki jabatan Presiden Republik Irak sesuai dengan konstitusi negara," kata Abdul-Wahid dalam pernyataan pers, Ahad, seperti dikutip Middle East Monitor.
Baca: Presiden Irak Dilarikan ke Rumah Sakit
Koalisi Partai Maliki Unggul dalam Pemilu Irak
Pada pertemuannya dengan wartawan, perempuan ini menekankan, sesuai dengan konstitusi Irak, siapapun diperkenankan mengajukan diri menjadi calon presiden berdasarkan kesetaraan dan keadilan tanpa kecuali.
Selanjutnya Abdul-Wahid menunjukkan pasal di dalam konstitusi mengenai kesempatan yang setara dan kemitraan. "Saya maju sebagai seorang Kurdi Irak, dari partai politik independen, tanpa dukungan partai politik manapun dan konsesus politik," ujarnya.Tentara Irak mengantri masuk ke tempat pemungutan suara saat pemilihan umum di Baghdad, Irak, 10 Mei 2018. REUTERS/Thaeir al-Sudani
Dia menambahkan, "Meskipun demikian, saya maju dan mewakili seluruh kekuatan dan perempuan Irak yang terpinggirkan oleh sejumlah partai."
Baca: Kena Stroke, Kondisi Presiden Irak Stabil
Parlemen Irak akan mengumumkan para calon untuk menduduki posisi Presiden Republik Irak pada Selasa 25 September 2018.