TEMPO.CO, Jakarta - Militer Israel, Ahad 23 September 2018, menolak tudingan Kementerian Pertahanan Rusia atas penembakan pesawat Rusia Ilyushin 20 di wilayah udara Suriah pekan lalu. "Kami tak menembak jet perang Rusia Il-20 di langit Suriah. Semua itu kesalahan Suriah," bunyi pernyataan Israel seperti dilansir Times of Israel, Ahad.
Dalam sebuah pernyataan, Pasukan Pertahanan Israel, IDF, mengatakan, pesawat pengintai Rusia ditembak jatuh akibat tembakan senjata antiserangan udara Suriah yang tidak pandang bulu. "Kami akan terus bertindak mencegah kelompok teroris memperoleh senjata canggih."
Baca: Israel Tunjukkan Bukti ke Rusia, Suriah Penembak Jet Il-20
Jet tempur F-15 milik Israel mengudara pada upacara wisuda pilot angkatan udara Israel di pangkalan udara Hatzerim di Israel selatan, 29 Desember 2016. REUTERS/Amir Cohen
"Kami juga telah menyampaikan laporan secara lengkap dan diketahui oleh militer profesional Rusia yang terlibat dalam masalah ini," tegas penyataan IDF.
Jet tempur Israel melakukan serangan terhadap fasilitas senjata di kota pantai Latakia, Suriah, pada Senin malam, 17 September 2018, waktu setempat. Menurut IDF, gempuran itu sengaja dilakukan untuk mencegah kelompok Hizbullah dan grup dukungan Iran lainnya menyimpan senjata di kawasan tersebut. Pada aksi perang udara dengan Suriah, Israel menembak jatuh jet mata-mata Rusia Il-20 mengakibatkan 15 awak militernya tewas.Pesawat militer Rusia Ilyushin-20
Insiden ini membuat Moskow marah. Melalui sebuah penyataan yang dikeluarkan pada Ahad 23 September 2018, Kementerian Pertahanan Rusia menuding Israel bertanggung jawab atas jatuhnya jet Il-20. "IDF gagal mempelihatkan catatatn waktu dan akurasi lokasi serangan. Para pilot Israel menggunakan pesawat pengintai Rusia sebagai tameng atas serangan mereka."
Baca: Rusia: Israel Menembak Jatuh Pesawatnya di Suriah
Israel tetap berdalih bahwa serangan yang dilakukan ke Suriah bukan ditujukan untuk menembak jatuh jet Rusia. Militer Israel mengatakan, operasi yang dilakukan di wilayah Suriah semata-mata untuk memerangi Iran dan Hizbullah di Suriah. "Kami berharap tetap bisa berkoordinasi dengan Rusia untuk melanjutkan upaya tersebut."