TEMPO.CO, New York – Perserikatan Bangsa-Bangsa mengecam serangan bersenjata terhadap parade militer Iran di Kota Ahvaz, Provinsi Khuzestan, yang menewaskan 29 orang dan melukai sekitar 70 orang.
Baca:
Iran: Penyerang Parade Militer Terkait dengan Mossad
Serangan ini menewaskan anggota pasukan Garda Revolusi Iran, dan sejumlah warga yang menonton termasuk perempuan dan anak-anak. Seorang jurnalis juga dilaporkan tewas. Sekitar 70 orang lainnya terluka.
“Sekjen PBB mengekspresikan rasa bela sungkawa kepada keluarga dari para korban dan kepada pemerintah dan bangsa Iran. Dia berharap para korban luka segera pulih,” begitu pernyataan dari Sekjen PBB, Antonio Guterres seperti dilansir kantor berita IRNA pada Ahad, 23 September 2018.
Sekjen PBB, Antonio Guterres. REUTERS
Baca:
5 Hal Soal Kelompok yang Dituding Menyerang Parade Militer Iran
Ungkapan bela sungkawa juga disampaikan pemerintah Amerika Serikat lewat juru bicara Heather Nauert. Seperti dilansir Sputnik News, Nauert mengatakan,”Kami menyadari adanya laporan serangan kelompok bersenjata kepada parade militer Iran di Ahvaz. Kami bersama rakyat Iran melawan serangan teroris radikal Islam dan mengekspresikan simpati kami kepada mereka pada saat ini. AS mengutuk semua tindakan terorisme dan hilangnya nyawa warga tak berdosa.”
Foto:
Suasana Mencekam Saat Peristiwa Serangan di Parade Militer Iran
Ucapan senada juga datang dari Kementerian Luar Negeri Indonesia. “Indonesia mengungkapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya kepada para korban dan keluarganya,” begitu pernyataan dari Kemenlu Indonesia lewat akun Twitter. “Indonesia juga mengutuk serangan teror di Ahvaz Iran pada 22 Septmber 2018 yang menimbulkan banyak korban jiwa termasuk anak-anak.”
Personel militer yang terluka dievakuasi di mobil ambulans saat terjadi penembakan dalam parade militer di Kota Ahvaz, Iran, Sabtu, 22 September 2018. Alireza Mohammadi/ISNA via AP
Sedangkan Emir Kuwait, Sheikh Sabah Al Ahmad Al Jaber Al Sabah, mengirim pesan belasungkawa kepada Presiden Iran, Hassan Rouhani atas tewasnya sejumlah personel militer Iran, dan warga sipil dalam serangan itu.
Baca:
Khamenei dan Rouhani Kecam Serangan di Parade Militer Iran
Pemerintah Qatar juga mengutuk segala bentuk terorisme dan ekstrimisme dengan alasan apapun. Pakistan juga menyebut serangan itu sebagai serangan teroris yang telah menyebabkan tewasnya sejumlah warga sipil dan personel militer.
Baca:
Kelompok Gerakan Demokratik Arab Menyerang Parade Militer Iran?
Serangan bersenjata tiba-tiba terjadi pada Sabtu, 22 September 2018 saat berlangsung parade militer Iran memperingati berakhirnya Perang Iran-Irak yang ke 30 tahun. Perang itu berlangsung pada 1980 – 1988. Empat orang bersenjata menyerang dari balik panggung ke arah pasukan militer yang sedang berbaris lalu mengarahkan serangannya kepada warga sipil yang menonton acara ini.