TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menuduh negara-negara Teluk Arab tertentu, yang mendapat dukungan Amerika Serikat, melakukan serangan penembakan terhadap parade militer yang menewaskan 25 orang. Hampir setengah dari korban tewas adalah anggota pasukan elit Garda Revolusi negara.
Baca:
Deputi Gubernur Provinsi Khuzestan, Ali-Hossein Hosseinzadeh, mengatakan kepada media ISNA sekitar 9 tentara tewas tertembak pelaku dan juga seorang jurnalis. Sejumlah warga perempuan dan anak-anak ikut tewas tertembak dalam insiden penyerangan ini.
Khamenei memerintah pasukan keamanan untuk mengejar pertanggung-jawaban pelaku serangan, yang merupakan salah satu serangan terburuk kepada Pasukan Elit Garda Revolusi
Tuduhan ini meningkatkan ketegangan antar Arab Saudi dan sekutunya bersama Amerika Serikat, yang bertujuan untuk mengisolasi Republik Islam.
“Kejahatan ini merupakan kelanjutan dari rencana negara-negara regional yang merupakan boneka Amerika Serikat, dan tujuan mereka adalah menciptakan ketidak-amanan di negara kita tercinta,” ungkapnya dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters, Minggu, 23 September.
Gerakan oposisi etnis Arab-Iran atau Perlawanan Nasional Ahvaz, yang bertujuan mencari sebuah negara terpisah di provinsi Khuzestan yang kaya minyak, mengaku bertanggung jawab atas serangan kepada militer Iran. Kelompok lainnya yang bernama Patriotic Arab Democratic Movement juga dituding terlibat dalam serangan ini. Belakangan, kelompok Patriotic ini membantah terlibat dalam serangan.
Ayatollah Ali Khamenei. AP/Office of the Iranian Supreme Leader
“Teroris menyamar sebagai Korps Garda Revolusi Islam dan relawan Basij menembaki otoritas dan warga dari balik panggung selama parade berlangsung,” kata Gholam-Reza Shariati, gubernur Khuzestan, seperti dilansir Press TV.
Baca:
5 Hal Soal Kelompok yang Dituding Menyerang Parade Militer Iran
Juru bicara Korps Garda Revolusi Islam, Sharif Ramezan, melanjutkan para penyerang terafiliasi dengan grup teroris yang didukung Arab Saudi. Soal ini, pemerintah Arab Saudi belum menanggapi.
Kelompok militan Negara Islam atau ISIS, mengaku bertanggung jawab terhadap penyerangan tersebut. Namun, tidak ada bukti atas pengakuan ini, yang menewaskan empat orang penyerang.
Baca: Kelompok Gerakan Demokratik Arab Menyerang Parade Militer Iran?
Serangan, yang terjadi saat parade militer Iran sedang berlangsung ini, melukai sekitar 70 orang. Pelaku juga mengarahkan tembakannya ke arah warga sipil dan pejabat Iran yang menyaksikan perayaan tahunan ke 30 berakhirnya perang Iran versus Irak pada 1980-1988. Kota Ahvaz ini merupakan salah satu kota yang pernah menjadi lokasi pertempuran hebat melawan pasukan Saddam Hussein.
REUTERS | CNN | AQIB SOFWANDI