Serangan mematikan terhadap parade militer itu mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, termasuk Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif.
Tak lama setelah kejadian, Zarif mengarahkan telunjuk jarinya kepada rezim asing meskipun tidak secara jelas, siapa di balik serangan tersebut.
Baca: Meskipun Kena Sanksi, Iran Tingkatkan Kapasitas Senjata Perang
Para warga mencari tempat berlindung saat penembakan ketika parade militer peringatan perang dengan Irak pada 1980-1988 di Ahvaz, Iran, 22 September 2018. (AP Photo/Mehr News Agency, Mehdi Pedramkhoo)
Dia menulis di akun Twitter, "Teroris direkrut, dilatih, dipersenjatai dan dibayar oleh rezim asing telah menyerang Ahvaz. Anak-anak dan jurnalis di antara korban tewas. Iran sanggup menahan sponsor teror dan Amerika Serikat berada di balik serangan ini. Iran akan merespon cepat dan tegas demi mempertahankan kehidupan rakyat Iran."
Terrorists recruited, trained, armed & paid by a foreign regime have attacked Ahvaz. Children and journos among casualties. Iran holds regional terror sponsors and their US masters accountable for such attacks. Iran will respond swiftly and decisively in defense of Iranian lives. pic.twitter.com/WG1J1wgVD9
— Javad Zarif (@JZarif) September 22, 2018
Parade yang digelar di Kota Ahvaz pada Sabtu itu merupakan karnaval untuk memperingati Perang Iran-Irak yang berlangsung pada 1980-1988.
Ahvaz adalah ibu kota provinsi kaya minyak, Khuzestan. Provinsi ini di masa lalu menjadi kawasan kelompok sparatis menyerang pipa minyak.