TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Vietnam Tran Dai Quang meninggal dalam usia 61 tahun pada Jumat 21 September 2018. Hingga saat ini belum terungkap jenis penyakit Quang yang menyebabkan kematiannya.
Media milik pemerintah Vietnam dalam pemberitaanya hanya menyebutkan kematian Presiden Quang akibat penyakit serius. Kematian Quang tidak membuat situasi politik negeri satu partai itu guncang. "Vietnam tetap stabil," kata ahli Vietnam Carl Thayer kepada kantor berita AFP.
Baca: Demo Besar Anti-Cina di Vietnam, Beijing Minta Warganya Waspada
Presiden Vietnam Tran Dai Quang menghadiri upacara di Istana Presiden di Hanoi, Vietnam 11 September 2018. Vietnam memiliki tiga pemimpin tertinggi. Negara itu secara resmi dipimpin oleh Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Partai Komunis Vietnam. REUTERS/Kham
Quang lahir pada 12 Oktober 1956 di sebelah utara Provinsi Ninh Binh. Di masa muda, Quang bergabung bersama Akademi Kepolisian Vietnam dan melanjutkan studi di Institut Bahasa Asing di Hanoi. Selanjutnya menjadi anggota Partai Komunis Vietnam pada 1980.
Menurut laporan The Journal, pada 1975, Quang berada di lingkungan Kementerian Pertahanan. Dari sini, karirnya merangkak naik dan ditunjuk menjadi Kepala Kepolisian Rahasia dan Intelijen Vietnam.Presiden Vietnam Tran Dai Quang berbicara dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Istana Presiden di Hanoi, Vietnam 23 Maret 2018. Tran Dai Quang dipercaya untuk menduduki posisi Presiden Vietnam pada April 2016. Minh Hoang/Pool via REUTERS
Meskipun reputasinya sebagai seorang politikus berpengaruh, namun penampilan Quang di mata publik tidak disukai. Bahkan kharismanya di depan rekan-rekannya sangat kurang.
Baca: Putin Mau Kerja Sama Keamanan Mendalam dengan Vietnam
Dalam sebuah wawancara dengan AFP pada 2016, pemimpin Vietnam ini menjawab pertanyaan wartawan dengan cara membaca jawaban yang sudah disiapkan oleh stafnya.