TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan sanksi kepada militer Cina terkait pembelian sejumlah senjata dari Rusia pada Jumat, 21 September 2018 seperti dilansir Reuters.
Baca:
Beli Senjata ke Rusia, Militer Cina Kena Sanksi Amerika Serikat
Sanksi ini ditujukan langsung kepada Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata Cina dan Kepalanya yaitu Li Shangfu.
Kementerian Luar Negeri AS mengatakan ada peningkatan transaksi jual beli antara Cina dengan Rosoboronexport, yang merupakan eksportir senjata kakap di Rusia.
Sanksi AS ini berupa larangan terhadap Departemen Pengembangan Peralatan Angkatan Bersenjata Cina mengajukan izin ekspor senjata. Sanksi itu juga melarang pertukaran personel militer di bawah yurisdiksi AS.
Baca:
PM Cina Bantah Devaluasi Yuan untuk Lawan Perang Dagang Amerika
Berikut ini beberapa peralatan senjata canggih yang diborong Cina dari Rusia versi SCMP:
- Sukhoi Su-35
Kemenlu AS mengatakan Cina mendapat 10 unit Su-35 jet tempur pada Desember 2017. Ini membuat Cina menjadi negara pertama yang membeli jet tempur canggih, yang diupgrade dari Su-27.
Su-35 ini ditenagai dengan dua mesin AL-117S turbofan dan mampu melakukan manuver unik dengan kecepatan rendah. Jet tempur ini juga mampu melacak hingga 30 sasaran sekaligus karena dilengkapi dengan fitus radar multifungsi.
Beijing mulai menggunakan Su-35 ini terhadap Taiwan pada Mei 2018 saat menyeberangi Bashi Channel, yang terletak di antara Taiwan dan utara Filipina.
Pesawat tempur Sukhoi SU-35 tampil di Dubai Air Show, United Arab Emirates, 13 November 2017. Su-35 merupakan jet tempur generasi 4++ tercanggih Rusia saat ini. AP/Kamran Jebreili
- Sistem Rudal Anti-serangan Udara S-400
Kemenlu AS mengatakan Cina menerima kiriman sistem rudal anti-serangan udara ini pada 2018, yang merupakan lanjutan kesepakatan kedua negara pada 2014.
Sistem anti-serangan udara canggih ini mampu mengejar target berupa jet tempur dari jarak 40 kilometer hingga 400 kilometer, yang terbang pada ketinggian 10-30 kilometer. Ini disebut sistem pertahanan udara berlapis.
Sistem ini mampu mendeteksi jet tempur siluman dan bisa menahan serangan elektronik, yang dirancang untuk membuat mekanisme rudal menjadi macet.
Baca:
Dirjen WTO: Perang Dagang Amerika Vs Cina Bisa Melebar
Satu sistem S-400 memiliki 384 rudal dengan 72 peluncur. Sistem ini bisa melacak hingga 300 target pada saat yang sama dan menyerang 36 target secara serentak. Rudal ini bisa melesat hingga Mach 15 atau 4.800 meter per detik.
Rusia juga bakal menjual sistem ini ke Turki, yang juga mendapat komplain dari AS.