TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, yang baru pulang ke negaranya setelah bertemu Kim Jong Un di Pyongyang, mengatakan akan menyampaikan pesan dari Kim kepada Donald Trump terkait denuklirisasi Korea Utara, dan mengundang menlu AS ke Pyongyang untuk membahas hal tersebut.
Dilaporkan Associated Press, 21 September 2018, Moon Jae-in di Seoul bahwa ia akan membawa pesan pribadi dari Kim Jong Un kepada Donald Trump tentang denuklirisasi ketika ia bertemu dengan presiden AS di New York minggu depan di sela-sela sidang Majelis Umum PBB.
Baca: Kim Jong Un dan Moon Jae-in Mendaki Puncak Gunung Paektu
Donald Trump, telah berulang kali berbicara tentang hubungan baiknya dengan Kim dan keinginannya untuk menindaklanjuti pertemuan Juni di Singapura yang dimaksudkan untuk menyelesaikan kebuntuan denuklirisasi. Namun ada kekhawatiran di kalangan pengamat tentang apakah Kim berkomitmen terhadap denuklirisasi seperti yang diklaimnya.
Dari kiri: Presiden Korea Selatan Moon Jae-in, istrinya Kim Jung-sook, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan istrinya Ri Sol Ju, tiba di Pyongyang Grand Theatre di Pyongyang, Korea Utara, Selasa, 18 September 2018. Saat para istri pemimpin Korea ini bertemu, keduanya saling berbagi cerita tentang musik kesukaannya. Pyeongyang Press/REUTERS
Moon menghadapi tekanan dari AS untuk membuka kembali jalan buntu guna meyakini Kim Jong Un menghapus persenjataan nuklirnya, yang diyakini para ahli bisa menargetkan setiap wilayah benua Amerika Serikat.
"Ada hal-hal yang Amerika Serikat ingin kami sampaikan kepada Korea Utara, dan di sisi lain ada juga hal-hal yang ingin Korea Utara sampaikan kepada Amerika Serikat," kata Moon Jae-in. "Saya akan dengan setia melaksanakan peran itu ketika saya bertemu Presiden Trump untuk memfasilitasi dialog antara Korea Utara dan Amerika Serikat."
Baca: Kim Jong Un Sepakat Tutup Situs Peluncuran Rudal
Moon, yang juga menggagas KTT Trump-Kim do Singapura, mengatakan kepada wartawan bahwa dia akan menyampaikan kepada Trump dan keinginan Kim untuk deklarasi mengakhiri Perang Korea pada akhir tahun ini.
Perang Korea secara teknis masih berlanjut karena berakhir pada tahun 1953 dengan gencatan senjata, bukan perjanjian damai. Deklarasi berakhirnya perang akan menjadi langkah pertama menuju perjanjian perdamaian formal, tetapi Amerika Serikat berhati-hati tentang penandatanganan sesuatu yang dapat menyebabkan Kim Jong Un yang bisa mendorong tentara AS yang ditempatkan di Korea Selatan angkat kaki dari semenanjung Korea Utara.
"Kim Jong Un sekali lagi menegaskan komitmennya terhadap denuklirisasi. Dia menyatakan keinginannya untuk menyelesaikan denuklirisasi total sesegera mungkin dan fokus pada pembangunan ekonomi," lanjut Moon.
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengangkat tangan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, saat berada di puncak Gunung Paektu di Korea Utara, 20 September 2018. Pyeongyang Press Corps/Pool via REUTERS
Moon mengatakan, Korea Utara sepakat untuk mengizinkan para ahli internasional untuk mengamati pembongkaran permanen dari tempat uji coba rudal dan landasan peluncuran adalah hal yang sama dengan komitmen denuklirisasi yang dapat diverifikasi dan tidak dapat dipulihkan.
Moon Jae-in mengatakan langkah-langkah tersebut disertai pembongkaran Korea Utara secara sepihak namun belum diverifikasi dari tempat uji coba nuklir awal tahun ini.
Moon Jae-in juga mengatakan bahwa Kim berharap dapat segera mengunjungi Seoul.
"Saya berharap akan ada kesempatan bagi warga saya untuk bertemu dengan Ketua Kim Jong Un dan mendengar dia berbicara tentang denuklirisasi Semenanjung Korea, perdamaian dan kemakmuran dengan suaranya sendiri," kata Moon Jae-in.
Sementara AS mengatakan pihaknya siap untuk melanjutkan pembicaraan dengan Korut setelah Kim Jong Un berjanji untuk membongkar fasilitas-fasilitas rudalnya dan menyarankan akan menutup kompleks nuklir utama Yongbyon, seperti dilaporkan Reuters.
Baca: Pertama Kali ke Pyongyang, Moon Jae-in Dipeluk Kim Jong Un
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dia telah mengundang menteri luar negeri Korea Utara untuk bertemu di New York pekan depan, dengan tujuan menyelesaikan denuklirisasi pada Januari 2021, setelah pertemuan puncak di Pyongyang antara pemimpin kedua Korea.
Amerika Serikat ingin menuntut komitmen Kim Jong Un dalam pertemuannya dengan Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in.
Korea Utara akan mengizinkan para ahli dari "negara-negara terkait" untuk menyaksikan penutupan tempat uji coba rudal dan landasan peluncuran di Tongchang-ri, dan juga akan mengambil langkah-langkah tambahan denuklirsasi seperti menutup kompleks nuklir utama Yongbyon jika Donald Trump melakukan tindakan timbal balik, ungkap Moon Jae-in.