TEMPO.CO, Jakarta - Ketika hidup memberikan Anda lemon, maka Anda bisa membuat jus limun. Maka ini pula yang dilakukan oleh seorang Chef perempuan asal Australia, Brooke Nugent, yang prihatin dengan isu temuan jarum dalam strawberry dan merugikan petani.
Dikutip dari situs asiaone.com pada Kamis, 20 September 2018, Nugent membeli buah-buah strawberry yang dibuang oleh sebuah supermarket dan menyulapnya menjadi 100 toples selai strawberry. Selai itu, dijualnya dengan harga A$5 per toples. Nugent menjamin selai strawberry buatannya bebas jarum.
"Kondisi saat ini sangat meresahkan, para petani kehilangan pemasukan karena segelintir orang bersikap egois," tulis Nugent dalam akun Facebook.
Baca: Strawberry Australia Berisi Jarum, Pelaku Bakal Dibui 15 Tahun
ANTARA/M Agung Rajasa
Baca: Ada Jarum, Warga Australia Dihimbau Hati-hati Makan Strawberry
Nugent adalah chef yang menjalankan sebuah usaha katering kecil-kecilan. Rencananya, keuntungan dari berjualan selai strawberry ini akan diserahkan kepada para petani yang terkena dampak temuan jarum jahit dalam buah-buah stawberry.
"Saya tahu, saya tidak akan membuat perubahan besar. Saya ini cuma satu orang, tetapi jika semua orang di seluruh Australia membeli 10 keranjang strawberry dan membuatnya menjadi beberapa toples selai strawberry, tentu kita semua bisa membuat perbedaan," kata Nugent dalam wawancara dengan 9News.
Sampai Kamis, 20 September 2018, Kepolisian Australia sedang menyelidiki lebih dari 100 laporan terkait temuan jarum jahit dalam buah-buah strawberry. Supermarket di seluruh Australia telah menarik buah ini dari rak dan para petani terpaksa membuang buah-buah strawberry dari hasil panen mereka.
Kondisi ini mengancam industri strawberry Australia yang bernilai US$ 159 juta atau Rp 2,3 triliun. Parlemen Australia telah menaikkan ancaman hukuman bagi pelaku yang terbukti telah memasukkan jarum jahit dalam buah-buah stowberry atau mencemari produk makanan, dengan penjara 15 tahun, sebelumnya 10 tahun.