TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pesawat militer Rusia, Ilyushin II-20 hilang saat pasukan Prancis dan Israel melakukan serangan udara terhadap target di Suriah.
Baca: Pesawat Militer Rusia Hilang dari Radar di Atas Laut Mediterania
“Komunikasi dengan awak pesawat hilang ketika melewati laut Mediterania pada, 17 September, pukul 11 malam waktu Moskow. Israel telah memberi tahu Rusia tentang operasinya di Suriah melalui hotline, satu menit sebelum penyerangan, yang tidak memungkinkan cukup waktu bagi pesawat Il-20 untuk mencapai zona aman,” kata pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia seperti dilansir dari Sputniknews, Selasa, 18 September 2018.
Militer Prancis membantah keterlibatannya dengan hilangnya pesawat militer Rusia, Ilyushin II-20 yang beroperasi di laut Mediterania. Pesawat yang mengangkut 14 orang hilang dari radar ketika kembali ke Hmeymim Airbase.
Baca: Rusia Kirim Jet Tempur Modern ke Suriah, Amerika Serikat Prihatin
Juru Bicara Kolonel Patrick Steiger, dari militer Prancis, menanggapi tuduhan Rusia tentang hilangnya pesawat tempur saat peluncuran rudal dari kapal Auvergne frigat, Prancis di di daerah laut tersebut. “Kami menyanggah keterlibatan apapun,” kata juru bicara militer Prancis, Kolonel Patrick Steiger.
Adapun seorang pejabat Amerika Serikat menduga kuat pesawat Il-20 secara tak sengaja ditembak jatuh oleh tembakan dari pasukan Suriah, di saat Suriah berusaha mencegat rudal Israel.
Baca: 2 Jet Tempur AS Cegat Pesawat Rusia di Suriah, Nyaris Bentrok
Sebelumnya, terjadi serangan di kota Latakia sehari setelah pemimpin Rusia dan Turki menyepakati pendirian Zona Demiliterisasi di Provinsi Idlib di Suriah yang bakal berdiri pada 15 Oktober 2018 dengan mencakup luas sekitar 9-12 mil atau sekitar 15-19 kilometer.
SPUTNIKNEWS | AQIB SOFWANDI