TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Istri bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, yaitu Rosmah Mansor, disebut bakal segera terkena dakwaan resmi dari Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia atau MACC.
Baca:
Pengacara Najib Razak Terjerat Kasus Pencucian Uang Skandal 1MDB
Jumlah dakwaan diperkirakan mencapai 20 termasuk pelanggaran pencucian uang terkait skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad.
Berita ini dilansir media lokal New Straits Times dan dilansir Straits Times dari Singapura.
“Para penyelidik dikabarkan telah merampungkan investigasi atas Rosmah Mansor,” begitu dilansir kedua media pada Selasa, 18 September 2018.
Baca:
Najib Razak Sebut Uang Rp 1,5 Triliun Donasi dari Arab Saudi
MACC telah memanggil Rosmah, 66 tahun, dan menginterogasinya pada Juni 2018 terkait investigasi dugaan transfer dana dari SRC Internasional, yang merupakan anak perusahaan 1MDB, ke Najib Razak senilai RM42 atau sekitar Rp150 miliar.
Najib telah berstatus terdakwa dan terkena dakwaan melakukan pencucian uang terkait transfer Rp150 miliar tadi. Uang ini masuk ke rekening pribadinya. Dia mengaku tidak bersalah dan membayar uang jaminan agar tidak ditahan.
Pemerintah Malaysia, seperti dilaporkan Malaysia Kini, telah melarang Najib dan istrinya berpergian ke luar negeri pasca kekalahan pemilu 9 Mei 2018. Mahathir Mohamad, yang pernah menjadi mentor politik Najib Razak, berhasil mengalahkan anak didiknya itu untuk menjabat kursi PM.
Baca:
PM Mahathir Sebut Banyak Pencuri di Era Najib Razak
“Saya tidak ingin harus meminta ekstradisi dari negara lain kalau ada yang berpergian ke luar negeri,” kata Mahathir pada Mei 2018 soal keputusannya mencekal Najib dan Rosmah.
Salah satu dakwaan dari MACC, seperti dilansir New Straits Times, terkait pembelian produk anti penuaan dini mengandung hormon dari AS, yang harganya mencapai sekitar RM1 juta atau sekitar Rp3,6 miliar.
MACC menanyai Rosmah, yang dikenal menyukai barang mewah dan perawatan kosmetik ini, pada Juni 2018 karena para penyelidik meyakini sebagian dana SRC yang diterima Najib di rekening bank pribadi itu digunakan untuk membeli suplemen oral tadi.
Baca:
Mahathir Kritik Pemerintahan Najib Ingin Jual Malaysia ke Cina
Suplemen berisi hormon ini disebut bisa meningkatkan hormon pertumbuhan hingga 600 persen. Menurut sebagian klaim, orang yang mengkonsumsi suplemen ini mengalami tambahan energi, tidur lebih nyenyak, gairah meningkat, lemah tubuh berkurang, bertambahnya otot dan kecerahan kulit membaik.
Menurut sumber NST, ada cek senilai lebih dari RM1 juta untuk seorang datuk dokter pada Februari 2015 untuk membeli dua set suplemen, yang masing-masing harganya lebih dari RM500 ribu.
Nomor rekening terkait cek ini juga ditengarai masih terkait dengan rekening yang diduga milik Najib di bank AmIslamic, yang memiliki cabang di Kuala Lumpur. Rekening itu ditutup beberapa pekan setelah terjadinya pembayara kepada datuk dokter tadi.
NST melansir dokter ini mengakui kepada penyidik jika dia telah menerima pembayaran untuk dua paket suplemen oral tadi.
Selain membeli suplemen berbasis hormon, Rosmah juga diduga membeli makanan kesehatan berbasis tumbuh-tumbuhan untuk menstimulasi kesegaran tubuh dan mempertahankan kemudaannya. Dokter ini disebut telah mengundurkan diri dari posisinya sebagai vice president di sebuah organisasi profesi agar tidak menyeret organisasi itu dalam kasus ini.
Cek dari nomor rekening sama senilai RM100 ribu atau sekitar Rp360 juta juga digunakan untuk membayar sebuah perusahaan konstruksi di Malaysia untuk pekerjaan di sebuah rumah di Taman Duta, yang merupakan kompleks tempat Najib dan Rosman tinggal. Pekerjaan konstruksi itu berupa pembangun pos penjaga dan renovasi sebuah kamar.