4. Memulai Kerjasama Ekonomi Antar-Korea
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menyambut kedatangan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in saat tiba di Bandara Internasional Pyongyang Sunan di Korea Utara, 18 September 2018. KBS/via REUTERS TV
Moon Jae-in tidak sekadar membawa delegasi resminya ke Korea Utara, namun ia bersama puluhan pebisnis perusahaan-perusahaan raksasa Korea Selatan.
Japan Times melaporkan Moon Jae-in membawa para konglomerat pemimpin perusahaan besar seperti SK Group, LG, Hyundai, dan Samsung.
Selain mengadvokasi denuklirisasi, Moon Jae-in juga menginginkan hubungan ekonomi dengan Korea Utara meskipun ada beberapa sanksi masih menjerat Korea Utara.
Rombongan Korea Selatan berjumlah sekitar 200 orang yang terdiri dari pejabat tinggi dari Seoul, termasuk kepala mata-mata, menteri luar negeri dan kepala pertahanan serta tokoh-tokoh terkemuka di bidang ekonomi, agama, budaya dan olahraga.
Baca: Perusahaan Besar Korea Selatan Ikut Presiden Moon ke Korea Utara
Para pemimpin bisnis Korea Selatan akan melakukan tur fasilitas industri utama di Korea Utara, seperti dilaporkan The Investor.
Karena sanksi internasional di Utara, konglomerat Korea Selatan menarik operasi mereka di Utara pada 2010, kemudian kompleks industri Kaesong ditutup pada 2016.
Samsung sebelumnya mengoperasikan pabrik televisi, telepon dan tekstil di Pyongyang, dari 1999 hingga 2010. LG juga pernah mengoperasikan pabrik perakitan televisi pada 1996 hingga 2009.
Delegasi bisnis lainnya yang ikut Moon Jae-in, yakni Choi Jeong-woo (ketua Posco), Lee Jae-woong CEO SoCar), Shin Han-yong (ketua Asosiasi Perusahaan Kompleks Industri Kaesong), Oh Young-sik (presiden Korea Railroad Corporation), Ahn Young-bae (presiden Organisasi Pariwisata Korea) Kim Jong-gap (presiden Korea Electric Power Corporation) dan Lee Dong-geol (ketua Bank Pembangunan Korea).
Delegasi bisnis Korea Selatan yang ikut Moon Jae-in dijadwalkan bertemu dengan Ri Yong-nam, wakil menteri untuk ekonomi Korea Utara.