Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia dan Turki Sepakat Tidak Ada Serangan ke Idlib

image-gnews
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjabat tangan selama konferensi pers menyusul pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 17 September 2018. [Alexander Zemlianichenko / Pool via REUTERS]
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan berjabat tangan selama konferensi pers menyusul pembicaraan mereka di Sochi, Rusia 17 September 2018. [Alexander Zemlianichenko / Pool via REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia dan Turki sepakat memberlakukan zona demiliterisasi baru di wilayah Idlib, Suriah, dan milisi pemberontak akan diminta untuk mundur pada pertengahan bulan depan.

Rusia, pendukung utama dari Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perjuangannya melawan pemberontak, telah mempersiapkan serangan ke kota Idlib, yang menjadi basis terakhir pemberontak dan menjadi rumah bagi sekitar 3 juta orang.

Baca: Ini 4 Hal Soal Bom Barrel yang Digunakan Militer Suriah

Namun setelah pembicaraan Vladmiri Putin dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, yang menentang operasi militer terhadap para pemberontak di Idlib, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengumumkan tidak akan ada serangan ke Idlib, seperti dilaporkan Reuters, 18 September 2018.

Personel Tentara Pembebasan Suriah bersiap berpatroli di pinggiran Kota Jisr al-Shughur, Idlib, Suriah, Ahad, 9 September 2018. Ugur Can/DHA via AP

Erdogan, yang khawatir akan eksodus lintas perbatasan pengungsi Suriah untuk bergabung dengan 3,5 juta pengungsi yang sudah berada di Turki, mengatakan kesepakatan itu akan memungkinkan pendukung oposisi untuk tetap di tempat mereka, dan mencegah krisis kemanusiaan.

"Kami sepakat bahwa pada 15 Oktober (kami akan) membuat sepanjang garis kontak antara oposisi bersenjata dan pasukan pemerintah zona demiliterisasi hingga 15-20 kilometer, dengan penarikan para pemberontak radikal, termasuk al-Nusra," kata Putin dalam konferensi pers yang digelar di Sochi, 17 September 2018.

Baca: Perang di Idlib Suriah, Pentagon Siapkan Opsi Militer

"Pada 10 Oktober, atas saran dari presiden Turki, (kami sepakat) tentang penarikan (dari zona demiliterisasi) senjata berat, tank, sistem roket dan mortir dari semua kelompok oposisi," kata Putin.

"Zona demiliterisasi akan dipantau oleh kelompok patroli keliling unit-unit Turki dan unit-unit polisi militer Rusia."

Namun baik Putin maupun Erdogan tidak menjelaskan bagaimana mereka merencanakan untuk membedakan para pemberontak yang berpikiran radikal dari kelompok anti-Assad lainnya.

Sejumlah personel Tentara Pembebasan Suriah makan di ruang utama markas bawah tanah di pinggiran Kota Jisr al-Shughur, Idlib, Suriah, Ahad, 9 September 2018. Kini pemerintah Suriah bersama para lawannya tengah bersiap menghadapi pertempuran berdarah di Idlib. Ugur Can/DHA via AP

Idlib diduduki oleh berbagai faksi pemberontak. Yang paling kuat adalah Tahrir al-Sham, sebuah kelompok gabungan faksi milisi Islam yang didominasi oleh Front Nusra sebelumnya, yang berafiliasi Al Qaeda hingga 2016.

Baca: Media Suriah: Misil Israel Hantam Bandara di Damaskus

Kelompok Islam lainnya, dan kelompok-kelompok yang bertempur dengan nama Free Syrian Army atau Tentara Pembebasan Suriah, yang didukung Turki di bawah bendera "Front Nasional untuk Pembebasan Suriah".

Rusia dan Turki akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan zona de-eskalasi idlib tidak diserang.

Kelompok Jabhat al-Nusra beroperasi di Idlib, Suriah, dan terafiliasi dengan kelompok al-Qaeda. Keduanya disebut sebagai teroris oleh Rusia dan Amerika Serikat. Syriahr.com

Ketika ditanya apakah pemerintah Presiden Suriah Bashar Al Assad setuju dengan rencana Putin dan Erdogan, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu, seperti dilansir dari Associated Press, mengatakan dalam beberapa jam mendatang, kami akan setuju dengan mereka pada semua posisi yang diajukan dalam dokumen ini.

Ahmed Ramadan, seorang juru bicara untuk oposisi politik Suriah di pengasingan, mengatakan perjanjian itu menawarkan Rusia kesempatan untuk menahan ancamannya terhadap Idlib dan mewakili keberhasilan tekanan diplomatik dari Turki dan Amerika Serikat, yang juga menentang serangan ke Idlib.

Baca: Perang Suriah, 6 Faksi Militer Kuasai Suriah

Ramadhan juga mengatakan kesepakatan Rusia dan Turki menawarkan pemerintah Suriah dan Rusia salah satu tuntutan utama mereka, yakni untuk mengamankan jalan raya yang melewati Idlib dan menghubungkan Suriah utara dengan kota-kota lain.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

21 menit lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Top 3 Dunia: Rusia Tawarkan Sukhoi ke RI, AS Minta Cina Buka Pintu

Top 3 dunia adalah Rusia menawarkan Sukhoi ke RI, AS minta Cina buka pintu untuk pengusahanya hingga persiapan senjata Rusia lawan Ukraina.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

23 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

1 hari lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

1 hari lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

1 hari lalu

Pria Palestina duduk di reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jalur Gaza utara, 22 April 2024. PkkREUTERS/Mahmoud Issa
Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

1 hari lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

1 hari lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

1 hari lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.