TEMPO.CO, Jakarta - Krisis ekonomi di Venezuela telah berdampak pada jumlah kehadiran murid-murid sekolah. Banyak keluarga tak mampu mensuplai atau memberikan anak-anak mereka cukup makanan agar mereka bisa konsentrasi belajar.
Dikutip dari Reuters pada Selasa, 18 September 2018, Venezuela 'lumpuh' menyusul anjloknya harga minyak dunia dan sistem ekonomi sosialis yang mandek. Jutaan masyarakat Venezuela saat ini terancam kelaparan dan ratusan ribuan telah mengungsi ke negara-negara tetangga untuk mencari hidup yang lebih baik.
Di wilayah pinggir dan miskin kota Caucagua, pada Senin, 17 September 2018, hanya tiga murid yang datang ke unit pendidikan Miguel Acevedo, sebuah sekolah dasar yang tercatat memiliki 65 murid. Kota Caucagua terletak sekitar 75 kilometer dari ibu kota Caracas.
"Aktivitas sekolah sepi karena murid-murid tidak masuk kelas," kata Nereida Veliz, Kepala Sekolah Miguel Acevedo.
Kondisi SD Miguel Acevedo saat ini gelap karena pasokan listrik terputus dan air hanya mengalir tiga hari sekali dalam seminggu. Murid-murid umumnya datang ke sekolah untuk mengambil jatah makanan subsidi dari negara.
"Anak-anak tidak makan di rumah, mereka makan disini," kata Veliz.
Baca: Hiperinflasi di Venezuela, 1 Ekor Ayam Dihargai 14 juta
Sekelompok pengungsi Venezuela tidur di trotoar di perbatasan ke Peru, sebelum tenggat waktu pada peraturan baru yang menuntut paspor dari migran, di Tumbes, Peru, Jumat, 24 Agustus 2018.(Foto AP / Martin Mejia)
Baca: Demi Kemanusiaan, Peru Tetap Terima Pengungsi Venezuela
Kementerian Pendidikan Venezuela tidak merespon saat dikonfirmasi mengenai kondisi ini. Sebelumnya pada Jumat, 14 September 2018, Menteri Pendidikan Venezuela, Aristobulo Isturiz, mengatakan aktivitas belajar-mengajar di 30 ribu sekolah di penjuru Venezuela akan dimulai. Dari jumlah tersebut, 5 ribu sekolah adalah sekolah negeri.
Pada Senin, 17 September 2018, atau hari pertama sekolah, banyak ruang kelas kosong tanpa murid. Hyperinflasi di Venezuela telah membuat harga pensil, buku dan seragam sekolah melambung hingga tak terjangkau oleh para orang tua murid.