Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kasus Skripal, Rusia Persilakan Inggris Interogasi Dua Warganya

image-gnews
Dalam video yang disiarkan oleh saluran RT, Ruslan Boshirov (kiri), dan Alexander Petrov menghadiri penampilan publik pertama mereka dalam sebuah wawancara dengan saluran RT di Moskow, Rusia, Kamis, 13 September 2018. (Video saluran RT via AP)
Dalam video yang disiarkan oleh saluran RT, Ruslan Boshirov (kiri), dan Alexander Petrov menghadiri penampilan publik pertama mereka dalam sebuah wawancara dengan saluran RT di Moskow, Rusia, Kamis, 13 September 2018. (Video saluran RT via AP)
Iklan

TEMPO.CO, JakartaRusia siap mempertimbangkan permintaan para penyelidik Inggris untuk datang dan menginterogasi dua orang yang dituduh meracuni mantan mata-mata Sergei Skripal di Salisbury, Inggris.

Inggris menuduh Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov pada pekan lalu karena mencoba membunuh agen ganda Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, dengan racun saraf yang dirancang pada era Uni Soviet, yang dikenal dengan nama Novichok. Skripal dan putrinya selamat dari serangan 4 Maret 2017 lalu di Salisbury, tetapi seorang penduduk kemudian meninggal setelah terpapar residu racun itu.

Baca: Dua Pria Tersangka Racun Novichok Versi Inggris Muncul di Rusia

Dilaporkan Associated Press, 16 September 2018, Petrov dan Boshirov muncul pada Kamis 13 September di saluran televisi Russia Today atau RT, yang didanai pemerintah Rusia. Dalam wawancara, keduanya mengatakan mereka mengunjungi Salisbury sebagai turis dan tidak ada hubungannya dengan peracunan. Mereka membantah klaim Inggris bahwa mereka adalah perwira intelijen militer Rusia, mengatakan mereka bekerja di bisnis suplemen nutrisi.

Dua orang yang dituduh meracuni Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat di CCTV di Salisbury Station.[Handout Polisi Metroplitan Inggris / Reuters]

Juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, mengatakan pihak berwenang Rusia akan mempertimbangkan permintaan Inggris untuk menginterogasi mereka jika memang diminta. Dia menambahkan bahwa Inggris telah mengabaikan penawaran Rusia berulang-ulang untuk melakukan penyelidikan bersama.

"Ada mekanisme bantuan hukum yang diatur oleh dokumen bilateral dan hukum internasional," kata Peskov. "Jika kami menerima permintaan resmi dari London, itu pasti akan dipertimbangkan oleh pihak Rusia sesuai dengan hukum."

Baca: Sebelum Diracun, Yulia Minta Restu Sergei Skripal untuk Menikah

Dia menambahkan bahwa dari awal, Rusia telah menekankan keinginannya untuk bekerjasama untuk memperjelas keadaan apa yang terjadi di Salisbury dan melacak para pelaku, tetapi pihak Inggris telah menolak keras kerjasama tersebut.

Inggris mengatakan serangan terhadap Skripla atas persetujuan pejabat tingkat senior Rusia, namun tuduhan ditentang keras Moskow.

"Posisi Rusia tetap tidak berubah dan jelas, kami menganggap itu (tuduhan) tidak dapat diterima untuk menghubungkan kepemimpinan Rusia atau negara Rusia dengan apa yang terjadi di Salisbury," kata Peskov.

Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang secara resmi dituduh berusaha membunuh mantan perwira intelijen Rusia Sergei Skripal dan putrinya Yulia di Salisbury, terlihat dalam gambar yang diberikan oleh Polisi Metropolitan di London, Inggris 5 September 2018. REUTERS

Inggris mengidentifikasi tersangka Rusia minggu lalu dan merilis foto kamera keamanan mereka di Salisbury pada tanggal 3 dan 4 Maret.

Kelompok investigasi Inggris, Bellingcat, mengatakan pada hari Jumat bahwa tidak ada informasi yang dapat ditemukan baik di Petrov atau Boshirov di pusat data penduduk pusat Rusia sebelum 2009, tahun di mana paspor internal dikeluarkan dengan kedua nama mereka. Bellingcat menyebut kedua identitas pelaku telah disamarkan.

Kementerian Luar Negeri Rusia telah mengkritik laporan oleh Bellingcat mengenai data paspor para tersangka Salisbury, mengatakan bahwa situs web itu terkait dengan layanan khusus yang membocorkan informasi yang salah dengan kedok penyelidikan.

Baca: Bos Intelijen Inggris Galang Dukungan Lawan Rusia Soal Skripal

Laporan oleh Bellingcat, sebuah kelompok investigasi online Inggris yang berafiliasi dengan Dewan Atlantik, sebuah think tank pro-NATO, dirilis pada hari Jumat. Bersama dengan situs web The Insider Rusia, Bellingcat "meninjau" database penduduk pusat Rusia untuk menemukan data paspor Alexander Petrov dan Ruslan Boshirov, yang disebut sebagai tersangka dalam keracunan Salisbury.

Menanggapi laporan Bellingcat, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengkritik situs web tersebut karena ketidakakuratan dan kekurangannya.

"Apakah database Federal Migration Service (FMS) diretas baru hari ini?" Tulisnya di Facebook, seperti dilansir dari Russia Today.

Sergei Skripal, 66 tahun, dan putrinya Yulia, 33 tahun. [Rex Features]

Menurut Zakharova, tidak ada keraguan bahwa situs web ini terkait dengan unit khusus.

"Selain itu, kemungkinan besar ini adalah agen khusus, yang membocorkan informasi yang salah di bawah penyelidikan," tulisnya.

Juru bicara kementerian bertanya-tanya mengapa lebih mudah bagi Bellingcat untuk meretas basis data semalam daripada menemukan bukti adanya dugaan keterlibatan Petrov dan Boshirov dalam peracunan Skripal. Menurut Zakharova, situs web itu memiliki waktu lima bulan untuk menampilkan foto, rekaman layar, atau video untuk meningkatkan kecurigaan terhadap kedua pria itu, tetapi gagal membuktikannya.

Baca: Inggris Tuduh Agen GRU Rusia Racuni Skripal, Apa itu GRU?

Laporan Bellingcat dirilis sehari setelah dua warga Rusia, Petrov dan Boshirov memberikan wawancara panjang kepada pemimpin redaksi RT, Margarita Simonyan, dan mengatakan bahwa Inggris telah salah tuduh atas peracunan Skripal.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 jam lalu

Duta Besar Inggris untuk ASEAN Sarah Tiffin (kiri) dan Pejabat Ekonomi Senior Inggris untuk ASEAN Martin Kent (kanan) setelah acara peluncuran ASEAN-UK Economic Integration Programme (EIP) di Jakarta pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.


Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

7 jam lalu

Pesawat Sukhoi SU-57 dilengkapi dengan kemampuan multi-misi, otomatisasi, dan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kemampuan Angkatan Udara Rusia secara dramatis. Karena peningkatan aerodinamis, Sukhoi Su-57 dapat melakukan perjalanan hingga Mach 2 tanpa afterburner yang memiliki jangkauan hingga 3.500 kilometer dengan kecepatan subsonik. Foto : Twitter
Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.


Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

8 jam lalu

Spyware pegasus. Amnesty.org
Top 3 Dunia: Spyware Israel, Kerja Sama Rusia-RI, Korea Utara-Iran

Top 3 Dunia dibuka dengan berita dari Spanyol tentang spyware Israel yang memata-matai PM Pedro Sanchez.


Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

9 jam lalu

Presiden Rusia Vladimir Putin mengecek persenjataan saat mengunjungi pusat pelatihan Distrik Militer Barat untuk pasukan cadangan yang dimobilisasi, di Wilayah Ryazan, Rusia 20 Oktober 2022. Dihadapkan dengan serangkaian kekalahan dalam perang, Putin bulan lalu mendeklarasikan
Rusia Sebut Punya Persenjataan Cukup untuk Lawan Ukraina dan Bantuan Miliaran Dolar AS

Kedubes Rusia mengatakan persiapan negaranya sangat kuat untuk melawan Ukraina yang akan mendapat bantuan senilai miliaran dolar dari AS.


Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

17 jam lalu

Rusia Balas Sanksi Amerika Serikat dan Uni Eropa
Kedubes: Rusia Jadi Lebih Kuat di Bawah Sanksi Barat

Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia mengatakan industri Rusia kini menjadi lebih kuat meski banyak disanksi oleh Barat.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

18 jam lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

22 jam lalu

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Timur Ivanov memberikan penjelasan kepada Presiden Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Patriark Kirill, kepala Gereja Ortodoks Rusia, (tidak terlihat dalam gambar) yang memeriksa model Katedral Utama Angkatan Bersenjata Rusia di  jalannya pembangunannya di dekat Moskow, Rusia, 19 September 2018. Sputnik/Alexei Nikolsky/Kremlin via REUTERS
Wakil Menhan Rusia Ditangkap karena Korupsi

Wakil Menteri Pertahanan Timur Ivanov masuk dalam daftar Majalah Forbes sebagai salah satu orang terkaya di struktur keamanan Rusia.


Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

22 jam lalu

Veronika Novoseltseva charg d'affaires (kiri) dan Maxim Lukyanov (kanan) atase pertahanan di Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia dalam acara jumpa pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Rusia Siap Kerja Sama dengan Pemerintah Indonesia yang Baru

Moskow siap kerja sama dengan pemerintah baru Indonesia yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 24 April 2024


Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

1 hari lalu

Mantan Presiden Bill Clinton menyeka air mata tawa saat ia berbicara pada mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin di New York, 23 Oktober 1995. [REUTERS / Rick Wilking]
Mengenang Presiden Rusia Pertama Boris Yeltsin yang Meninggal 17 Tahun Lalu

Presiden Boris Yeltsin meninggal di usia 76 tahun tepat pada 23 April 2007 lalu. Jasanya sebagai presiden pertama Russia dikenang oleh rakyatnya.


Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

1 hari lalu

The Black Dog, Vauxhall, London. Instagram.com/@theblackdogvauxhall
Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya