TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, akan mendukung pencalonan Anwar Ibrahim menjadi anggota parlemen atau Dewan Rakyat untuk Port Dickson. Mahathir mengatakan Anwar memiliki hak untuk duduk di kursi parlemen melalui pemilu, namun begitu Mahathir memastikan tidak akan melakukan intervensi dalam hal ini.
“Dia menelepon saya dari Hong Kong untuk mengutarakan niatnya lewat pemilu itu. Saya katakan padanya itu hal normal dan saya tidak bisa berkampanye untuknya, tetapi saya mendukung pencalonannya,” kata Mahathir, seperti dikutip dari straitstimes.com pada Sabtu, 15 September 2018.
Baca: Bebas, Anwar Ibrahim: Malaysia Memasuki Era Baru Reformasi
Mantan Wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim bersama Presiden ke-3 RI BJ Habibie (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan usai melakukan pertemuan di kediaman BJ Habibie, Jakarta, 20 Maret 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis
Baca: Raja Malaysia Akui Anwar Ibrahim Dizalimi?
Menjawab pertanyaan wartawan apakah tampuk kepemimpinan di pemerintahan akan ditawarkan kepada Anwar jika dia memenangkan pemilu dewan rakyat di Port Dickson, Mahathir mengatakan Anwar tidak mengincar posisi apapun. Namun sudah disetujui sebelumnya bahwa Anwar adalah penggantinya. Port Dickson adalah sebuah konstitusi federal di Negeri Sembilan, Malaysia, yang direpresentasikan di Dewan Rakyat.
“Saya tidak akan mengingkari janji saya. Waktunya tentu saja belum pasti, tetapi saya sadar saya ini sudah sangat tua. Tiga tahun ke depan, usia saya akan 95 tahun,” kata Mahathir.
Pemerintah Malaysia saat ini dikuasai oleh koalisi Pakatan Harapan dan beredar kabar Umno akan bekerja sama dengan Partai Keadilan Rakyat atau PRK, partai yang menggolkan Mahathir kembali ke kursi Perdana Menteri. Menjawab kabar ini, Mahathir mengatakan mustahil Pakatan Harapan akan menerima Umno. Namun jika anggota Umno bergabung pada partai apapun di koalisi Pakatan Harapan sebagai individu, maka mereka bisa diterima. Umno adalah partai politik terbesar di Malaysia dan pendiri koalisi Barisan Nasional.