3. Badai Camille
Garda Nasional Mississippi membantu dalam operasi pembersihan pasca-topan Camille di daerah Gulfport-Biloxi. (Foto oleh Mayor. Frank Hirons, Massachusetts Air National Guard / www.nationalguard.mil)
Badai topan Camille tiba di sepanjang pantai Mississippi pada 17 Agustus 1969, setelah menghantam Kuba dan Teluk Meksiko.
Badai ini menghancurkan alat pengukur angin di sepanjang pantai sehingga pengukuran yang tepat tidak diketahui, tetapi angin diperkirakan mencapai 321 kilometer per jam.
Gelombang badai mencapai 7,3 meter di sepanjang Pantai Teluk Mississippi, yang merupakan gelombang badai tertinggi yang pernah tercatat sebelum Katrina.
Badai ini terkenal karena terbentuk dan berkembang menjadi badai kategori kekuatan lima hanya dalam dua hari. Topan Camille menyebabkan kerusakan sekitar US$ 1,42 miliar atau Rp 21 triliun dan menewaskan 244 orang.
Ada cerita menarik terkait topan Camille, yakni berita palsu yang disebar oleh Walter Cronkite yang mengaku pergi ke Pass Christian, Mississippi, tak lama setelah badai dan melaporkan badai menghantam Richelieu Manor Apartments dan 23 yang sedang berpesta meninggal.
Menurut surat kabar The Times-Picayune, Cronkite berkata, "Ini adalah tempat di mana 23 orang tertawa di hadapan kematian. Dan di mana 23 orang meninggal". Namun orang yang selamat dari kompleks apartemen mengatakan bahwa berita tersebut bohong dan tidak pernah ada kejadian tersebut.