TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat, Selasa 11 September 2018, menyatakan akan merespon setiap serangan terhadap fasilitas AS yang dilakukan oleh Iran di Irak.
"Respon itu akan dilakukan dengan cepat dan tegas terhadap setiap serangan yang dilakukan," bunyi pernyataan Gedung Putuih seperti dikutip Al Arabiya, Rabu 12 September 2018.
Baca: Satu Dekade Invasi Amerika Serikat ke Irak
Anggota tentara militer Amerika Serikat, menulis di atas sebuah note saat berada di dalam markas militer di Mosul, Irak, 28 April 2017. REUTERS
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Sekretaris Pers Gedung Putih, AS menuduh Iran tidak mencegah serangan terhadap kantor konsulat di Basra dan kompleks Kedutaan Besar AS di Bagdad beberapa hari lalu.
"Iran sama sekali tidak mengambil aksi terhadap serangan di Irak ini. Iran juga memberikan dukungan keuangan, pelatihan dan senjata."
Menurut pernyataan tersebut, "Amerika Serikat menganggap rezim di Teheran bertanggung jawab atas serangan yang mengakibatkan personel cedera atau fasilitas pemerintah Amerika Serikat rusak. Amerika akan merespon dengan cepat dan tegas untuk mempertahankan warga Amerika."Pesawat tanker KC-10 Extender milik Angkatan Udara Amerika Serikat di pangkalan udara di Teluk Arab, 13 Maret 2017. KC-10 Extender adalah salah satu pesawat pendukung pada Operasi Inherent Resolve di Irak dan Suriah. REUTERS/Hamad I Mohammed
Pada Jumat 7 September 2018, kawasan Zona Hijau, tempat berdirinya kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat, dihujani tiga mortir. "Namun insiden itu tidak menimbulkan korban atau kerusakan," ujar sumber militer Irak.
Baca: Amerika Serikat Kontak Bekas Musuh di Irak, Moqtada al-Sadr
Serangan mortir ini, tulis Al Arabiya, untuk pertama kalinya terjadi di Zona Hijau, lokasi berdirinya gedung parlemen, bangunan pemerintah dan kantor kedutaan asing.
Selain hujan mortir di Bagdad, kantor konsulat Amerika Serikat di kota Irak lainnya, Basra, diserang roket pada Sabtu 8 September 2018. Serangan ini juga tidak menimbulkan kerusakan atau meminta korban.