TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Menteri Keuangan Amerika Serikat, Marshall Billingslea, menuding pemerintahan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, tamak dan menjalankan operasi Kleptokrasi. Billingslea pun menyebut Maduro bukan hanya mengelapkan uang perusahaan minyak milik negara, tetapi juga mencuri program yang diciptakan pemerintah untuk memberi makan jutaan orang kelaparan di Venezuela.
Kleptokrasi adalah istilah bagi pemerintahan yang mengambil uang rakyat untuk memperkaya kelompok tertentu atau diri sendiri. Dikutip dari foxnews.com pada Selasa, 11 September 2018, Billingslea menduga korupsi yang dilakukan oleh Maduro, istrinya Celia Flores dan orang-orang lingkaran dalam mereka telah meruntuhkan Venezuela dan membuat jutaan orang menjadi miskin. Krisis kemanusiaan di Venezuela telah mengancam stabilitas kawasan, produksi minyak Venezuela hampir mati suri dan ekonomi Venezuela di jurang kematian.
Baca: Venezuela Kecam Kontak Pejabat Amerika dengan Komplotan Kudeta
Ribuan masyarakat Venezuela melarikan diri menyusul memburuknya krisis ekonomi di negara itu. Langkah ini dilakukan setelah aturan baru yang diterbitkan pemerintah Venezuela diperkirakan akan memperparah keadaan di penjuru Venezuela. Sumber : Douglas Juarez/Reuters
Baca: Pejabat Amerika Terlibat Pembicaraan Kudeta di Venezuela
Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan korupsi yang menyebar di Venezuela telah menciptakan ketidakstabilan, kekerasan dan kesengsaraan. Venezuela di bawah kepemimpinan mendiang Presiden Hugo Chavez yang memiliki visi besar telah berubah menjadi sebuah negara kriminal yang merampok dari rakyat Venezuela yang buta.
“Sesuatu yang sangat salah ketika warga negara dari sebuah negara yang kaya minyak meninggalkan negara itu dan menjadi pengemis di pinggir-pinggir jalan Kolombia untuk memberi makan anak-anak mereka. Itulah dampak korupsi yang dilakukan rezim Maduro,” kata Haley, seperti dikutip dari foxnews.com, Selasa, 11 September 2018.
Presiden Maduro selama ini menyalahkan kekurangan pasokan bahan pokok di Venezuela dan hiperinflasi karena dampak perang ekonomi yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara kapitalis. Sedangkan masyarakat Venezuela menuding kubu oposisi telah menyebarkan krisis kemanusiaan agar bisa membenarkan intervensi militer asing.