TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas di Bahrain mengatakan, pihaknya telah menangkap 14 warga negara Iran. "Mereka masuk secara ilegal, diduga menggunakan paspor palsu dari salah satu negara di Asia," kutip Al Arabiya, Ahad 9 September 2018.
Kementerian Dalam Negeri Bahrain melalui sebuah pengumuman mengatakan, para tersangka yang ditahan itu memakai paspor negara Asia agar bisa masuk ke negara pulau tersebut.
Baca: Bahrain Dukung Israel Serang Iran
Menteri Luar Negeri Bahrain, Khalid bin Ahmed Al Khalifa. [Reuters]
Pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Bahrain tidak menyebutkan identitas tersangka. Tetapi menyatakan mereka menggunakan nama palsu di dalam paspor.
Media di Iran, tulis Al Arabiya, tidak segera memberitakan masalah penahanan ini. Otoritas Bahrain menerangkan, kejahatan tersebut dilakukan setelah para tersangka bekerja sama dengan orang-orang Bahrain asal Iran.(dari kiri) Pemimpin negara Uni Emirat Arab, Bahrain, Egypt, Kuwait and Qatar. Ahram.org
Direktorat Jenderal Investigasi Kejahatan dan Ilmu Forensik menyatakan, pihaknya akan mengambil tindakan hukum terhadap rersangka dan segera dirujuk ke jaksa penuntut umum.
Baca: Di Pertemuan Liga Arab, Arab Saudi dan Bahrain Mengutuk Iran
Bahrain telah lama menuduh Iran mempersenjatai dan melatih Syiah sehingga memicu perdebatan di negeri pulau tersebut. Iran membantah tudingan Bahrain. Di kawasan Teluk, kedua negara mengalami ketegangan. Bahrain telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, salah satu negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk, GCC, karena dianggap terlalu dekat dengan Iran.