TEMPO.CO, Jakarta - Jair Bolsonaro, 63 tahun, terbaring lemah diatas tempat tidur sebuah rumah sakit di Brazil. Penusukan yang dialami pada Jumat, 7 September 2018, telah merobek organ hatinya dan membuatnya kehilangan banyak darah.
Bolsonaro adalah calon presiden Brazil yang akan maju dalam pemilu nasional pada Oktober 2018. Publik Brazil dibuat terkejut oleh insiden penusukan yang dilakukan saat Bolsonaro sedang berkampanye. Pelaku penusukan, Adélio Bispo de Oliveira, sudah ditahan aparat kepolisian.
Baca: Calon Presiden Brazil Ditikam Hingga Kritis saat Berkampanye
Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano Machado]
Baca: Detik-detik Penikaman Calon Presiden Brazil saat Kampanye
Dalam pemilu Brazil 2018, Bolsonaro unggul dalam sejumlah jajak pendapat dan di proyeksi akan lolos ke putaran kedua. Sepanjang masa kampanye, Bolsonaro memperlihatkan dukungannya pada kesetaraan gender dan kepemilikan senjata api.
Sampai pekan pertama September 2018, Bolsonaro adalah calon terkuat setelah Mantan Presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva, terancam tak bisa kembali mencalonkan diri karena ancaman hukuman penjara selama 14 tahun atas dugaan pencucian uang dan korupsi.
Bolsonaro adalah seorang pensiunan tentara berpangkat kapten. Dikutip dari theculturetrip.com pada Sabtu, 8 September 2018, Dia dikenal sebagai seorang yang agamis dan nasionalis. Dalam pemilu 2018, dia mengangkat pandangan soal anti-gay dan pro-kepemilikan senjata.
Bolsonaro lahir di Sao Paulo dari orang tua yang memiliki garis keturunan Italia. Di kehidupan pribadinya, Bolsonaro sudah tiga kali menikah.
Karir politik Bolsonaro dimulai ketika pada 1998 dia terpilih sebagai dewan penasehat kota di Rio de Janeiro, Brazil melalui Partai Kristen Demokrat. Satu tahun kemudian, dia sukses terpilih menjadi anggota kongres Brazil dari partai yang sama.
Karir politiknya semakin meroket ketika pada 2014 dia tercatat sebagai anggota kongres yang mendapat dukungan suara terbanyak di ibu kota Rio de Janeiro, yakni 464 ribu suara. Selama menjabat sebagai anggota kongres, Bolsonaro sukses mensahkan 173 undang-undang dan satu amandemen konstitusi.
Setelah 25 tahun mengabdi sebagai anggota kongres, pada 2018 Bolsonaro memantapkan diri untuk maju sebagai calon presiden Brazil lewat Partai Liberal Sosial atau PSL.