Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Utusan Trump Ajak Eropa Bersatu Hadang Agresi Ekonomi Cina

Editor

Budi Riza

image-gnews
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berpose saat foto dalam KTT G7 di kota Charlevoix La Malbaie, Quebec, Kanada, 8 Juni , 2018. REUTERS/Yves Herman
Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kanselir Jerman Angela Merkel, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berpose saat foto dalam KTT G7 di kota Charlevoix La Malbaie, Quebec, Kanada, 8 Juni , 2018. REUTERS/Yves Herman
Iklan

TEMPO.CO, Brussel – Pemerintah Amerika Serikat dan Uni Eropa harus mengatasi sengketa dan menghadapi agresi ekonomi Cina secara bersama.

Baca: 

Cina Bakal Gandeng Eropa untuk Lawan Trump, Soal Apa?

Pernyataan ini disampaikan Duta Besar AS untuk UE, Gordon Sondland, dalam tulisan opini di media Politico Eropa seperti dilansir Reuters, Jumat, 7 September 2018.

“Saya melihat kesempatan untuk kerja sama transatlantik untuk menjadi satu kekuatan yang menghadang agresi ekonomi Cina dan praktek dagang yang tidak adil,” kata Sondland, yang sebelumnya pengusaha hotel dan dilantik untuk posisinya itu pada 30 Juni 2018.

Sondland mencontohkan praktek dagang bermasalah itu seperti overproduksi Cina, subsidi pemerintah, dan peraturan yang mensyaratkan perusahaan-perusahaan asing membagi pengetahuan teknis bisnisnya dengan perusahaan Cina yang menjadi mitra.

Baca: 

Tindakan Balasan, Amerika Serikat Dihantam Tarif Baja Uni Eropa

“Kita semua berbagi kepentingan melihat Cina menawarkan akses pasar yang lebih besar dan menghilangkan praktek dagang yang tidak adil,” kata Sondland dalam tulisannya.  “Bersama kita bisa mendesak Cina untuk mengambil langkah-langkah membuat ekonominya beroperasi lebih adil.”

Saat ini hubungan AS dan UE sedang tegang pasca keputusan Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran. Trump juga telah melontarkan rencana mengenakan kenaikan tarif impor atas logam seperti baja dan aluminium dari UE. Selain itu, Trump mendesak sekutu UE menaikkan pengeluaran militernya dan menurunkan tarif impor untuk produk dari AS.

Baca: 

Trump Incar Jepang dalam Perang Dagang Lanjutan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Uniknya, Cina justru pernah mengajak UE untuk bersatu menghadapi praktek proteksionisme AS, yang menaikkan berbagai tarif impor dari kedua negara. UE menolak ajakan ini dan mengatakan akan menempuh jalur gugatan di Organisasi Perdagangan Dunia WTO.

PM Inggris, David Cameron (kanan), dan Presiden Cina, Xi Jinping meminum segelas bir di pub Princess Risborough dekat Chequers, Inggris, 22 Oktober 2015. Kedua pemimpin negara mengadakan pertemuan dan jamuan makan malam di kediaman resmi PM Cameron. AP/Kirsty Wigglesworth

UE sebenarnya berbagi keprihatinan sama dengan AS soal pasar Cina yang tertutup. Pemerintah Barat menyebut Beijing melakukan dominasi perdagangan global lewat intervensi negara dan subsidi.

Namun, UE dan AS bertolak belakang mengenai cara memaksa Cina melakukan reformasi bisnis seperti menghapus hambatan investasi asing.

Baca: 

Trump Menjauh, Macron: Eropa Tidak Bisa Andalkan Amerika

Trump telah dua kali mengenakan kenaikan tarif untuk impor dari Cina dengan total US$50 miliar atau sekitar Rp742 triliun. Saat ini, Trump sedang mempertimbangkan kenaikan tarif impor untuk US$200 miliar atau sekitar Rp3000 triliun barang dari Cina.

UE menolak pendekatan ini dan mengandalkan forum global seperti Organisasi Perdagangan Dunia WTO untuk mendesak Cina menurunkan kelebihan produksi baja dan menghapus subsidi yang mengganggu pasar.

Secara terpisah, Nikkei Asia Review melansir Trump mengincar Jepang dalam perang dagang berikutnya. Menurut Trump hubungannya cukup dekat dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe.

“Tapi itu tentu akan segera berakhir setelah saya beritahu mereka berapa mereka harus membayar,” kata Trump dalam wawancara dengan Wall Street Journal dan dikutip Nikkei Asian Review, Jumat, 7 September 2018.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

12 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

14 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

16 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

1 hari lalu

Aktris Jun Ji Hyun. (Soompi)
Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.