TEMPO.CO, Jakarta - Jair Bolsonaro, calon presiden terkemuka Brazil yang pidatonya sering memicu kontroversi, ditikam di sebuah acara kampanye pada Kamis 6 September, dan menderita luka serius di perut. Bolsoner ditikam saat kampanye jelang putaran pertama pemilihan presiden Brazil pada 7 Oktober.
Dr Luiz Henrique Borsato, yang melakukan operasi darurat, seperti dilaporkan Associated Press, 7 September 2018, mengatakan kandidat sayap kanan itu dalam kondisi serius tetapi stabil dan akan tetap dalam perawatan intensif selama setidaknya tujuh hari ke depan.
Baca: Calon Presiden Brazil Ditikam Hingga Kritis saat Berkampanye
Dokter mengatakan prosedur operasi selama dua jam berhasil menghentikan pendarahan internal yang serius dan memperbaiki sebagian besar luka akibat penusukan. Bolsonaro akan membutuhkan operasi lebih lanjut dalam beberapa bulan untuk sebagian ususnya yang saat ini sudah ditangani dengan posedur bedah kolostomi.
Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, sebelum ditikam selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018. (Antonio Scorza / Agencia O Globo melalui AP)
Video di media sosial menunjukkan Bolsonaro, yang telah berjanji untuk menindak kejahatan di negara Amerika Latin terbesar itu, ditikam dengan pisau di bagian bawah perutnya saat berkampanye di Juiz de Fora, sebuah kota sekitar 200 kilometer sebelah utara Rio de Janeiro.
Baca: Museum Brazil Usia 200 Tahun Terbakar, 20 Juta Koleksi Terancam
Pada saat serangan itu, Bolsonaro ada di pundak seorang pendukung, memandangi kerumunan dan mengacungkan jempol dengan tangan kirinya.
Setelah ditikam, dia terlihat bergeming dan kemudian pergi keluar dari pandangan. Video lain menunjukkan pendukung membawanya ke mobil dan menabrak seorang pria yang tampaknya tersangka.
Gambar yang diambil dari video yang dirilis oleh Fernando Goncalves, kandidat presiden Partai Sosial Nasional Liberal, Jair Bolsonaro, dibawa pergi setelah ditikam selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018.(AP Photo / Fernando Goncalves)
Juru bicara polisi Flavio Santiago mengkonfirmasi seorang bernama Adelio Bispo de Oliveira yang berusia 40 tahun telah ditangkap sehubungan dengan insiden tersebut.
De Oliveira dipukuli oleh pendukung Bolsonaro setelah penikaman. Menurut polisi, pria itu pernah ditangkap pada 2013 karena serangan lain.
Dalam foto yang dirilis oleh Polisi Militer, pria bernama Adelio Bispo de Oliveira, yang dicurigai menikam Jair Bolsonaro, seorang calon presiden Brazil, ditahan di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018.(Polisi Militer via AP)
Luis Boudens, Ketua Federasi Nasional Polisi Brazil, mengatakan penyerang itu tampaknya terganggu secara mental.
"Agen kami di sana menaympaikan bahwa penyerang mengatakan dia 'sedang dalam misi dari Tuhan'," kata Boudens melaporkan.
Foto ini dikeluarkan oleh Polisi Militer, menunjukkan pisau yang diduga digunakan oleh Adelio Bispo de Oliveira, tersangka penikam Jair Bolsonaro, seorang kandidat presiden Brazil yang terkemuka, di Juiz de Fora, Brasil, Kamis, 6 September 2018. Juru bicara polisi Flavio Santiago dikonfirmasi kepada The Associated Press bahwa Bolsonaro telah ditikam dan penyerangnya dibawa ke tahanan. (Polisi Militer via AP)
Anak Bolsonaro, Flavio Bolsonaro, awalnya mengatakan di Twitter bahwa luka itu tidak parah dan ayahnya baik-baik saja. Namun, satu jam kemudian dia menulis kicauan lain yang mengatakan luka itu lebih buruk dari yang ia duga.
"Dia tiba di rumah sakit 'hampir mati'. Kondisinya sekarang tampak stabil. Mohon doanya." tulis Flavio.
Baca: 5 Koleksi Penting Museum Brazil Hancur Akibat Kebakaran
Menurut keterangan polisi federal, Bolosnaro memiliki pengawal saat kejadian, namun tidak mengenakan rompi pelindung.
"Peristiwa ini menyedihkan. Kami tidak akan memiliki aturan hukum jika kami memiliki intoleransi," kata Presiden Brazil, Michel Temer.