TEMPO.CO, Jakarta - Jair Bolsonaro, calon presiden terkemuka Brazil, ditikam hingga kritis di bagian perut saat menghadiri kampanye di Juiz de Fora, sekitar 200 kilometers di utara Rio de Janeiro.
Dilaporkan Reuters, 7 September 2018, para dokter dan pejabat rumah sakit yang merawat calon presiden sayap kanan Brazil setelah ditikam pada kampanye, awalnya mengatakan dia berisiko meninggal karena lukanya yang serius, tetapi kemudian memastikan Bolsonaro dalam kondisi stabil setelah operasi dua jam.
Baca: Pengadilan Banding Brasil Tolak Pembebasan Bekas Presiden Lula
Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, sebelum ditikam selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018. (Antonio Scorza / Agencia O Globo melalui AP)
Sebelum ditikam, Bolsonaro dibopong di pundak oleh para pendukungnya dan mengacungkan jempol dengan tangan kirinya di hadapan simpatisan, seperti dilaporkan Associated Press.
Setelah serangan itu, dia terlihat bergeming dan kemudian pendukung Bolsonaro membawanya ke mobil dan menabrak seorang pria yang tampaknya tersangka.
Baca: Museum Brazil Usia 200 Tahun Terbakar, 20 Juta Koleksi Terancam
Juru bicara polisi Flavio Santiago mengkonfirmasi kepada Associated Press bahwa Adelio Bispo de Oliveira yang berusia 40 tahun telah ditangkap karena diduga sebagai pelaku penusukan.
Dalam foto yang dirilis oleh Polisi Militer, pria bernama Adelio Bispo de Oliveira, yang dicurigai menikam Jair Bolsonaro, seorang calon presiden Brazil, ditahan di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018.(Polisi Militer via AP)
Dilaporkan Globonews TV, Jair Bolsonaro telah menjalani operasi pada bagian hatinya yang robek setelah ditikam. Surat kabar Folha de S.Paulo melaporkan Bolsonaro menjalani operasi untuk hatinya yang berlubang, yang menyebabkan dirinya kehilangan banyak darah.
Tim dokter dari Sao Paulo sedang dalam perjalanan ke kota untuk mengambil alih perawatan Bolsonaro, yang memimpin pemilihan putaran pertama dalam survei pemilihan terakhir menjelang pemilihan presiden Brazil yang akan digelar bulan depan.
Baca: 5 Koleksi Penting Museum Brazil Hancur Akibat Kebakaran
Jair Bolsonaro dikenal sebagai seorang tokoh kontroversial yang telah membuat marah banyak orang Brazil selama bertahun-tahun atas komentarnya yang memecah belah publik. Namun dirinya memiliki pengikut setia di kalangan pemilih konservatif. Dr Luiz Henrique Borsato, yang mengoperasi Bolsonaro, mengatakan pasein harus menghabiskan waktu dua bulan untuk pulih total dan seminggu di rumah sakit.
Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, meringis tepat setelah ditikam di perut selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018. (AP Photo / Raysa Leite)
"Luka internalnya sangat serius dan membahayakan nyawa pasien," kata Borsato, yang menambahkan kondisi yang paling kritis adalah mencegah infeksi yang bisa disebabkan oleh perforasi usus Bolsonaro.
Serangan terhadap Bolsonaro, 63 tahun, adalah insiden dramatis dalam pemilihan Brazil sejak kembalinya negara ke demokrasi tiga dekade lalu. Investigasi korupsi telah memenjarakan sejumlah pengusaha kuat dan politisi dalam beberapa tahun terakhir, dan membuat pemilih apatis.
Baca: Taurat Tertua di Dunia Selamat dari Kebakaran Museum Brazil
Muncul kekhawatiran bahwa kekerasan bisa pecah di Brazil, saat negara merayakan Hari Kemerdekaan dan kelompok politiknya diperkirakan akan berbaris di ratusan kota. Terkait insiden ini, calon presiden Brazil pesaing Bolsonaro pun membatalkan kegiatan kampanyenya pada Jumat 7 September.