TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Bekas Menteri Keuangan Malaysia, Daim Zainuddin, mengatakan pengusaha buron Low Taek Jho atau Jho Low pernah mencoba menghubungi beberapa kali soal skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB.
Baca:
Kepolisian Malaysia Gugat Jho Low ke Pengadilan Putrajaya
Daim merupakan ketua Dewan Tetua, yang dibentuk Perdana Menteri Mahathir Mohamad, untuk memberi masukan kepada pemerintah baru Malaysia mengenai isu-isu krusial termasuk 1MDB. Daim dikenal memiliki hubunga pribadi yang dekat dengan Mahathir.
“Dia (Jho Low) ingin bicara dengan saya tapi saya tolak. Dia menelpon tapi saya bilang bicara saja dengan perwakilan saya. Dia bilang bisa membantu (soal 1MDB),” kata Daim seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 6 September 2018.
Baca:
Mahathir Datang ke Cina, Jho Low Kirim Email, Apa Isinya?
Menurut Daim kepada TV3 Malaysia, Jho Low menelponnya pada malam hari pada Juli 2018 setelah siangnya dia mengatakan lewat media bahwa pengusaha itu harus kembali ke Malaysia jika merasa tidak bersalah.
Jho Low menjadi buronan dari KPK Malaysia atau MAAC, seperti dilansir Malaysia Kini, terkait dugaan penggelapan dana triliunan rupiah milik perusahaan investasi pelat merah 1MDB. Petugas hukum Malaysia dan Amerika Serikat menyebut Jho Low memiliki peran sentral dalam kasus ini.
Pengadilan Malaysia mengenakan delapan dakwaan kepada Jho Low terkait pencucian uang pada sidang Agustus 2018. Selama ini, Jho Low mengatakan lewat pengacaranya bahwa dia tidak bersalah dalam kasus ini.
Baca:
Najib Razak Minta Jho Low Bertanggung Jawab Soal Equanimity?
Pengadilan Malaysia telah mulai menyidangkan kasus dugaan suap senilai sekitar Rp150 miliar terkait anak perusahaan 1MDB yaitu SRC International dengan terdakwa bekas PM Najib Razak. Razak juga membantah terlibat dalam kasus ini dan menjalani sidang sebagai anggota Dewan Rakyat Malaysia dari daerah Pekan.
Kapten kapal Equanimity, Oystein Senneseth. The Star
Daim mengatakan sejak pemerintahan baru Malaysia dikelola koalisi Pakatan Harapan, yang mengalahkan koalisi Barisan Nasional pada pemilu Mei 2018, ada sejumlah orang yang mau bersaksi untuk kasus ini.
Saat ini, Jho Low sedang dicari dan diperkirakan berada di daratan Cina atau daerah lain. MAAC dari Malaysia dan otoritas Singapura juga mencari lelaki berusia 38 tahun ini secara bersama.
Baca:
Setelah Equanimity, Mahathir Incar Pesawat Jet Pribadi Jho Low
Pemerintah Malaysia juga telah menyita kapal mewah milik Jho Low yaitu Equanimity, yang nilainya mencapai sekitar Rp3,8 triliun. Kapal ini akan dilelang kepada calon pembeli yang berminat dan hasilnya akan digunakan untuk menutupi kerugian yang dialami 1MDB.