TEMPO.CO, Washington – Jurnalis investigasi senior dari Washington Post, Bob Woodward, bakal meluncurkan buku mengenai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dan Gedung Putih pada Selasa, 11 September 2018.
Baca:
Jurnalis Investigasi Woodward Tulis Buku Heboh Soal Trump
Trump Tuding Buku "Fear" Berisi Kebohongan dan Sumber Palsu
Buku berjudul “Fear:Trump in The White House” ini menyajikan sejumlah cerita dari pejabat dan bekas pejabat Gedung Putih yang menjadi pembantu Trump. Trump mengkritik buku ini dan menyebutnya berisi banyak kebohongan dan narasumber palsu.
“Buku Woodward, yang dianggap tidak kredibel, dan berisi banyak kebohongan dan narasumber palsu, menyebut saya memanggil (Jaksa Agung) Jeff Sessions “terbelakang secara mental” dan “seorang selatan yang bodoh”.
Trump melanjutkan dalma cuitannya,"Saya tidak pernah menggunakan istilah itu terhadap siapapun termasuk Jeff. Dan menjadi seorang selatan merupakan hal yang hebat. Dia mengarang ini untuk memecah belah,” kata Trump dalam cuitan di akun Twitter @realdonaldtrump pada Rabu, 5 September 2018 waktu setempat.
Baca:
Jurnalis Skandal Watergate Ungkap Trump Perintahkan Assad Dibunuh
Siapa Omarosa, Penulis Buku Kritik Trump dan Gedung Putih?
Berikut sejumlah kutipan dari buku itu, yang akan diterbitkan pada Selasa, 11 September 2018, seperti dilansir CNN dan Atlantic:
- Bekas Kepala Staf Gedung Putih, Reince Priebus
Saat masih bertugas di Gedung Putih, Priebus mengutarakan ketidaksukaannya dengan kebiasan Trump mencuit. Dia menyebut kamar tidur kepresidenan, yang menjadi lokasi favorit Trump menonton tayangan televisi dan mencuit, sebagai ‘bengkel setan’. Dan dia juga menyebut saat-saat pagi ketika Trump mencuit sebagai “jam-jam sihir”.
Jurnalis senior Bob Woodward, 75 tahun, menulis buku berjudul 'Fear: Trump in White House'. Leading Authorities Ccom
Priebus juga disebut mengatakan situasi di Gedung Putih kacau. ”Ketika Anda taruh ular dan tikus dan burung elang, dan kelinci dan hiu, dan anjing laut di sebuah kebon binatang tanpa dilengkapi pagar pembatas, maka situasi menjadi sangat buruk dan berdarah,” kata Priebus.
- Bekas Sekretaris Gedung Putih Rob Porter
“Rasanya kami seperti berjalan di tepi jurang… Lain waktu, kami seperti mau jatuh ke ujung dan aksi harus diambil,” kata Porter mengenai sikap para pejabat tinggi pemerintahan AS seperti Menteri Pertahanan James Mattis, yang berlatih mengabaikan arahan Trump termasuk kebijakan politik luar negeri, yang mereka anggap terlalu ekstrim.
Baca:
Eks Direktur FBI James Comey Tulis Buku, Sebut Trump dan Pelacur?
“Ini bukan lagi sebuah kepresidenan. Ini bukan lagi Gedung Putih. Ini adalah seorang lelaki yang menjadi dirinya sendiri,” kata Porter mengenai kepresidenan Trump. Porter mengundurkan diri karena tersangkut kasus kekerasan dalam rumah tangga.
- Bekas Kepala Ekonomi Gedung Putih Gary Cohn
“Seorang pembohong profesional,” kata dia soal Trump. Cohn mengundurkan diri karena tidak setuju dengan kebijakan dagang Trump yang berujung perang dagang dengan banyak negara seperti Cina, Kanada, dan Uni Eropa.
Baca:
- Kepala Staf Gedung Putih John Kelly
“Dia itu orang idiot. Percuma saja mencoba meyakinkan dia mengenai apapun. Dia telah keluar dari jalur. Kita berada di Kota Gila. Saya sendiri bahkan tidak tahu mengapa kita ada di sini. Ini pekerjaan terburuk yang pernah saya lakukan.”
- Menhan James Mattis
Seusai sebuah pertemuan Dewan Keamanan Nasional, Mattis mengatakan kepada orang-orang yang dekat denganya bahwa Trump memiliki pengetahuan “seperti siswa sekolah dasar kelas lima dan enam.”
- Bekas pengacara pribadi John Dowd.
“Anda bukan seorang saksi yang bagus Pak Presiden. Saya khawatir tidak bisa membantu Anda,” kata Dowd dalam sebuah pertemuan dengan Trump sambil memintanya tidak melakukan wawancara dengan penasehat khusus Robert Mueller.
Dowd juga mengatakan kepada Mueller,”Saya tidak bakal mau duduk di sana dan membiarkannya terlihat seperti idiot. Dan Anda mempublikasikan transkrip wawancara itu karena semua bocor di Washington. Dan orang-orang di luar negeri bakal mengatakan,”Saya sudah bilang dia itu idiot. Saya sudah katakan kepadamu bahwa dia itu bodoh. Untuk apa kita menangani orang bodoh ini?”
Dalam kesempatan berbeda, Dowd menyebut Trump sebagai “seorang bodoh keparat”.
Mengenai buku Fear: Trump in The White House ini, Gedung Putih mengatakan buku Woodward ini berisi sejumlah pernyataan dari bekas pegawai Gedung Putih yang merasa kecewa dan ingin membuat Presiden Trump terlihat buruk di depan publik.
“Buku ini tidak lain berisi cerita buatan saja. Banyak yang dibuat oleh bekas pegawai yang merasa kecewa, mengatakan itu untuk membuat Presiden terlihat buruk,” kata Sarah Sanders, juru bicara Gedung Putih. “Presiden Trump telah menembus proses birokrasi untuk mencapai kesuksesan yang belum pernah terjadi bagi rakyat Amerika.”