TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, David Friedman, menaruh hormat terhadap pemerintahan Presiden Donald Trump karena menempatkan hubungan AS-Israel lebih solid daripada sebelumnya. Demikian laporan Jerusalem Post.
Berbicara pada acara Pra-Rosh Hashanah di rumah dinas, Friedman memuji keputusan Amerika Serikat memindahkan kantor kedutaan ke Yerusalem.
Baca: Inggris Salahkan Amerika Serikat Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem
Seorang pria berdoa saat pekerja membersihkan kertas catatan di tembok ratapan menjelang tahun baru Yahudi di Tembok Barat, Kota Tua Yerusalem, 28 Agustus 2018. REUTERS/Ronen Zvulun
"Yang membuat Yerusalem menjadi ibu kota Israel bukan Amerika Serikat. Sejak 3.000 tahun lalu Nabi Daud sudah melakukannya sesuai arahan Tuhan," ucapnya seperti dikutip Middle East Monitor.
Tetapi, dia menambahkan, "Rasanya sangat baik ada sebuah negara paling kuat dan bangsa bermoral di muka bumi telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel dan warga Yahudi."
Baca: Ikuti Jejak AS, Guatemala Resmikan Kedubes di Yerusalem
Tiga remaja berswafoto setelah melaksanakan salat Idul Adha di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Selasa, 21 Agustus 2018. Selepas salat Idul Adha, kompleks Masjid Al Aqsa dipadati warga yang berfoto. REUTERS.
Presiden Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota negara Israel pada Desember 2017. Pengakuan ini mendapatkan kecaman dari Palestina dan hampir seluruh dunia Islam, termasuk PBB. Menurut PBB keputusan Amerika serikat itu harus dibatalkan demi hukum.