TEMPO.CO, Jakarta - Amerika Serikat bekerja sama dengan Indonesia dalam memberantas perdagangan manusia. Diantara kerja sama yang dilakukan adalah pemberian pelatihan kepada aparat kepolisian dan keamanan di wilayah perbatasan agar memiliki kemampuan untuk mengidentifikasi korban perdagangan manusia.
"Kami memiliki program untuk menangkap pelaku dan melindungi korban. Kami pun melakukan diskusi panel dengan Kementerian Luar Negeri Indonesia dan duta-duta anti-pekerja migran. Ini hanya beberapa kegiatan kami untuk memerangi perdagangan manusia," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan, Selasa malam, 4 September 2018.
Selain Indonesia, Amerika Serikat Serikat juga membangun kerja sama pemberantasan perdagangan manusia dengan hampir seluruh negara di dunia. Jenis kerja sama tergangtung dari kebutuhan setiap negara.
Baca: Begini Awalnya Perdagangan Anak di Bekasi Terungkap
Duta Besar Amerika Serikat, Joseph R. Donovan, kiri, Maizidah Salas, tengah dan Vennetia R. Danes, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, kanan, menemui wartawan dalam seremoni penghargaan TIP Report Hero Award 2018. Sumber : TEMPO/Suci Sekar
Baca: Migrant Care: Ada Unsur Perdagangan Manusia di Kasus Adelina
Vennetia R. Danes, Deputi Bidang Perlindungan Hak Perempuan dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mengatakan hampir 80 persen korban perdagangan manusia adalah perempuan. Pemicu tindak kejahatan ini bukan hanya kemiskinan, tetapi adanya dorongan ingin cepat kaya dan ketamakan.
"Perdagangan manusia itu dilihat dari tiga hal, yakni cara perekrutan misalnya diculik, tujuan perekrutan misalnya untuk dijadikan pekerja seks dan bagaimana proses perdagangan manusia itu berjalan seperti cara korban dipindah dari satu negara ke negara lain," kata Vennetia kepada Tempo, Selasa malam, 4 September 2018.
Untuk menekan angka perdagangan manusia di Indonesia, Vennetia mengatakan pihaknya telah berkoordinir dengan 21 lembaga dan kementerian serta melakukan sosialisasi ke daerah-daerah mengenai pencegahan perdagangan manusia. Wilayah di Indonesia dengan angka korban perdagangan manusia cukup tinggi diantaranya Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan wilayah Entikong.