Haqqani dipuji oleh mantan Wakil Presiden AS, Charlie Wilson, sebagai "orang dengan segala kebaikan". Setelah 10 tahun di Afganistan, Uni Soviet keluar dari negara itu dalam sebuah kesepakatan yang akhirnya menyebabkan runtuhnya pemerintahan Kabul dan pengambilalihan oleh mujahidin.
Informasi intelijen AS menyebut Haqqani sebagai "sosialis moderat" yang tidak menerima aturan ketat Taliban yang menolak pendidikan bagi para gadis.
"Haqqani lebih banyak berfungsi di wilayah militer, dan bukan kekuatan dalam mengatur isu-isu politik atau sosial Taliban," kata pesan intelijen tersebut.
Baca: Diserang Taliban, 200 Militan ISIS Menyerah ke Pasukan Afganistan
Lahir pada 1947 dari suku kuat Zardran yang mendominasi provinsi Paktia, Paktika, dan Khost di Afganistan tenggara, Haqqani adalah teman dekat Osama bin Laden, yang sering berlindung di kamp-kampnya di luar Khost.
Hubungan Haqqani dengan Pakistan ketika ia mempelajari bentuk Islam konservatif di madrasah Darulaman Haqqania, atau sekolah agama, di barat laut Pakistan. Ulama tertinggi sekolah, Maulana Sami-ul-Haq, pernah berkata dalam wawancara kepada Associated Press bahwa Haqqani adalah murid yang serius.