TEMPO.CO, Jakarta - Pendiri jaringan militan Taliban Afganistan yang paling disegani dan ditakuti, Jalaluddin Haqqani, meninggal.
Dilaporkan Associated Press, 5 September 2018, Taliban mengatakan Haqqani meninggal pada Senin 3 September pada usia 71 tahun setelah dilaporkan sakit selama bertahun-tahun, termasuk penyakit Parkinson.
Baca: Ashraf Ghani Tolak Pengunduran Diri Pejabat Keamanan Afganistan
Karena kondisinya yang sakit, kepengurusan organisasi telah diberikan kepada salah satu dari 12 putranya, Sirajuddin, yang kemampuan militernya diakui dengan merencanakan dan melakukan beberapa serangan Taliban yang lebih berani.
Putra Haqqani juga merupakan wakil kepala Taliban, yang telah melancarkan serangan yang semakin canggih dan terkoordinasi terhadap pasukan keamanan Afganistan. AS mengatakan dalam laporan terbaru bahwa hampir setengah dari Afganistan berada di bawah kendali Taliban atau milisi lain.
Foto 22 Agustus 1998 ini, menunjukkan Jalaluddin Haqqani, pendiri kelompok militan Taliban jaringan Haqqani, berbicara selama wawancara di Miram Shah, Pakistan. Taliban mengatakan pendiri jaringan Haqqani Afganistan, Jalaluddin Haqqani, adalah mantan sekutu AS yang beralih menjadi musuh utama AS, telah meninggal dunia. (Foto AP / Mohammed Riaz, File)
Jalaluddin Haqqani, yang pernah dipuji sebagai pejuang kemerdekaan oleh Presiden AS ,Ronald Reagan, karena menentang invasi Uni Soviet di Afganistan selama Perang Dingin, telah lumpuh selama 10 tahun terakhir, seperti diutarakan juru bicara Taliban Zabihullah Mujahed.