8. Carlos Lehder
Carlos Lehder [biography.com]
Carlos Enrique Lehder Rivas menjalani hukuman penjara di Amerika Serikat. Ia dikenal sebagai salah satu raja narkoba Kolombia dan pendiri kartel Medellin.
Dia mengoperasikan jaringan transportasi kokain besar di Bahama di Pulau Cay Norman. Kemudian dia membentuk Muerte a Secuestradores, organisasi paramiliter yang fokus pada pembalasan terhadap gerilyawan yang menculik keluarga dan anggota kartel.
Dia juga mendirikan Gerakan Nasional Latin, yang digambarkan sebagai neo-Nazi dalam politiknya dan berfokus pada penghancuran perjanjian ekstradisi yang ada antara Kolombia dan Amerika Serikat.
Dibebankan dengan perdagangan narkoba, penculikan dan pembunuhan, kejatuhan Lehder terjadi ketika dia menarik perhatian saat operasi Norman Cay miliknya dengan secara terbuka menyuap para pejabat di Bahama.
Ayah Lehder adalah orang Jerman dan ibunya adalah Kolumbia. Keluarganya memiliki bisnis mobil bekas, dan Lehder memulai kehidupan kriminalnya dengan mencuri mobil Amerika untuk dijual dalam bisnis keluarga.
Dipercaya bahwa Lehder terus dihukum 55 tahun penjara tanpa pembebasan bersyarat ditambah 135 tahun. Tetapi, karena dia setuju untuk bersaksi melawan Manuel Noriega, juga dianggap bahwa Lehder hidup dalam program perlindungan saksi. Lehder memiliki kekayaan dari kartel narkobanya sebesar US$ 2,7 miliar atau Rp 40 triliun.
7. Orejuela Bersaudara
Gilberto Rodriguez Orejuela [thedruglords.com]
Gilberto Rodriguez Orejuela dan saudaranya Miguel bergabung bersama José Santacruz Londoño untuk membentuk Kartel narkoba bernama Cali, yang dinamai dari kota tempat kartel itu berdiri, Santiago de Cali. Cali adalah akses ke Pantai Pasifik, yang merupakan keuntungan utama dari kota-kota Kolombia lainnya.
Oejuela bersaudara mulai memperdagangkan narkoba jenis ganja kemudian merambah kokain.
Kartel narkoba Cali berbeda dari Kartel Medellín yang kejam. Kartel ini menggunakan suap untuk mencapai tujuannya.
Gilberto ditangkap ketika Polisi Nasional Kolombia yang menyerbu rumahnya. Gilberto menghindari polisi karena dia bersembunyi di lemari kamar mandi bersama dengan tangki oksigen saat penggerebekan sebelumnya.
Dia divonis dan dikirim ke penjara untuk menjalani hukuman 15 tahun. Dia dibebaskan untuk sementara waktu, dan kemudian ditangkap kembali. Giberto dan Miguel diekstradisi ke Amerika Serikat dan mengaku bersalah atas konspirasi untuk mengimpor kokain dan kemudian terlibat konspirasi dalam pencucian uang. Gilberto ditahan selama 30 tahun di Lembaga Pemasyarakatan Federal Butner, North Carolina. Keduanya mengaku bersalah dengan imbalan mendapatkan kekebalan untuk 29 anggota keluarga mereka. Dari hasil bisnis narkobanya, Orejuela bersaudara memiliki aset senilai US$ 3 miliar atau Rp 44 triliun.